BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran adalah kitab yang mampu menghidupkan jiwa dan menentramkan hati. Dengan izin Tuhan mereka, al-Quran bisa mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya; yaitu jalan Dzat yang Maha Perkasa lagi Terpuji. Siapa saja yang berkata dengan menggunakan al-Quran, pasti akan terpercaya. Siapa saja yang mengamalkannya, pasti akan beruntung. Siapa saja yang memutuskan hukum dengannya, pasti akan adil. Dan siapa saja yang mendakwahkannya, pasti akan mendapatkan hidayah ke jalan yang lurus. Metode ini merupakan salah satu metode membaca Al Qur’an tercepat yang telah di teliti oleh departemen Agama RI. Metode ini disebut sebagai metode Al Barqy yang juga dikenal dengan metode ANTI LUPA merupakan metode yang paling efektif dan efisien dalam pengajarannya. B. Rumusan Masalah Untuk mengkaji dan mengulas tentang metode pembelajaran Al-Barqy, maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah yang dimaksud Al-Barqy? 2. Bagaimanakah cara mengajarkannya? 3. Apa saja langkah-langkahnya? 4. Apa kelebihan dan kekurangan metode Al-barqy? 5. Seperti apa Biografi penyusun metode? C. Tujuan Untuk mengetahui rumusan tersebut penulis melakukan tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui pengertian Al-barqy 2. Mengetahui cara mengajarkan metode tersebut 3. Mengetahui langkah-langkah metode tersebut 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode Al-barqy 5. Mengetahui biografi penyusun metode BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Al-barqy Nama ALBARQY ( البرقىّ ) berasal dari kataالبرقُ yang berarti kilat. Tambahan huruf y (ى) bertasydid adalah ya’ nisbah yang merobah kata benda ( اسم ) agar bisa berfungsi sebagai kata sifat (الوصف ). Yang dikehendaki adalah pernyataan majazi, yaitu diharapkan buku ini bersifat seperti kilat atau cepat laksana kilat. Ada sebuah pemeo (الاسمُ الرجاءُ والدعاءُ ) nama adalah harapan dan do’a. Metode ini merupakan salah satu metode membaca Al-Qur’an tercepat yang telah di teliti oleh departemen Agama RI. Metode ini disebut sebagai metode Al-Barqy yang juga dikenal dengan metode anti lupa merupakan metode yang paling efektif dan efisien dalam pengajarannya. Ciri khas belajar dengan metode ini adalah mudah, gembira, anti lupa dan cepat. metode anti lupa, memungkinkan Anda belajar sendiri dan tidak perlu bertanya kepada siapapun pada saat belajar. Dengan teknik mengajar dan metode belajar yang tepat, maka anda dapat merasakan mudahnya belajar mengaji. Semoga Allah menjadikan kita manusia-manusia yang selalu rindu akan membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya.[1] B. Deskripsi Metode Al-Barqy Bisa membaca Al Quran tentu saja keharusan yang mutlak bagi seorang muslim. Dan sebuah keberuntungan bagi anak-anak di zaman ini, metode belajar baca Al Quran makin banyak pilihannya. Dengan demikian, orang tua bisa memilih metode yang paling sesuai dengan karakter belajar anak.[2] Metode Tambahan: 1. Metode Transfer (tehnik memperkenalkan huruf-huruf sulit). 2. Silsilatul ibil (Titian unta/ memperkenalkan huruf mati atau syiddah). 3. Tehnik Morse (digunakan untuk MAAD dan TAJWID).[3] Prinsip Metode Al-Barqy : 1. Menggunakan titian ingatan untuk mengenalkan bunyi dan bentuk huruf. 2. Menggunakan kemiripan bentuk dan bunyi huruf sebelumnya untuk mengenal huruf yang tidak tercakup dalam kelompok titian ingatan. 3. Langsung dikenalkan pada huruf sambung selain huruf tunggal. 4. Langsung dikenalkan fattah, dhomah, kasrah, tanwin, panjang – pendek, dan tajwid.[4] Metode ini cocok juga untuk orang dewasa yang baru belajar BBAQ, karena sistemnya yang relatif kuat mengkoneksikan belahan kiri dan kanan otak. Proses belajar jadi tidak menjemukan. Al-Barqy juga bagus sekali untuk sasaran anak usia SD tingkat atas dan remaja, karena bisa menumbuhkan rasa percaya diri dibandingkan dengan metode belajar konvensional. C. Langkah-langkah Metode Al-Barqy Adapun langkah-langkah metode Al-barqy sebagai berikut : 1. Langkah pertama: guru meminta siswa untuk menghafalkan terlebih dahulu beberapa kata kunci dalam metode Al-Barqy. Kata kunci tersebut merupakan struktur yang terdiri dari huruf-huruf hijaiyah Contohnya: ADA RAJA – MAHA KAYA – KATA WANA – SAMA LABA. (Halaman 1-6 dalam buku Al Barqy) Guru membacakan kata-kata kunci tersebut dengan cara menyanyikannnya kemudian diikuti oleh peserta didik. 2. Langkah kedua: setelah peserta didik sudah mampu menghafalkan kata-kata kunci tersebut, kemudian guru menuliskannya di papan tulis. Contohnya : ا د ر ج م ح ك ي ك ت و ن س م ل ب Selanjutnya guru meminta siswa untuk membacakan huruf-huruf tersebut, karena sebelumnya peserta didik sudah menghafalkan kata kunci, maka huruf-huruf hijaiyyah yang dituliskan guru mampu dibaca peserta didik dengan sangat lancar sambil menyayikannya. 3. Langkah ketiga : guru meminta siswa untuk menuliskan kata-kata kunci tersebut dengan huruf hijaiyah. Sebagai permulaan guru meminta siswa mengikuti contoh tulisan huruf tersebut selanjutnya guru meminta siswa menutup buku Al-Barqy dan membuka lembaran baru yang kosong kemudian guru menyebutkan salah satu huruf dengan acak dan siswa menuliskannya di lembaran kosong dengan cara guru mendikte dan siswa menulis sambil menyebutkan huruf yang ditulisnya berulang kali sampai hafal. 4. Langkah keempat : guru meminta siswa satu persatu untuk membaca huruf-huruf tersebut dengan cara guru menunjukan huruf-huruf tersebut dengan tidak teratur. Contohnya : س ج م ح ك ا ي ك و د ن م ل ب ت ر D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Al-Barqy Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode Al-barqy ini, yaitu sebagai berikut : 1. Kelebihan a. Menggunakan sistem 8 Jam, artinya hanya dengan waktu 8 jam murid dapat membaca dan menulis huruf Al-Qur’an. b. Praktis untuk segala umur. c. Menggunakan metode yang aktual yaitu SAS (Struktur Analitik Sintetik) yang memudahkan murid belajar Al-Qur’an. d. Memperhatikan pendekatan, sistematika dan teknik dalam pembelajaran. e. Cepat dapat membaca huruf sambung. f. Bukunya dilengkapi teknik imlak yang praktis dan teknik menulis khat, serta dilengkapi dengan buku latihan menulis Al BARQY (LKS), g. Tidak membosankan karena ada teknik-teknik yang akurat dan menarik seperti: menyanyi, permainan dan lain-lain. h. Sangat cepat jika dipakai secara massal.[5] 2. Kekurangan a. Meskipun disebut metode 8 jam, namun bagi anak-anak sebaiknya tidak menggunakan patokan waktu dalam belajar. Sesuaikan saja dengan daya tahan mereka. E. Biografi KH Muhadjir Sulthon Pengarang Al Barqy adalah KH Muhadjir Sulthon, mantan ketua jurusan Satra Arab Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya . KH Muhadjir Sulthon, dosen Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya, ini memberikan sumbangan yang besar bagi perkembangan metode membaca Al-Qur’an yang efektif dan efisien. Setelah mempelajari berbagai metode membaca Al-Qur’an yang berkembang sejak beberapa abad lalu hingga metode paling mutakhir, Muhadjir akhirnya menemukan metode yang paling efektif. Metode ALBARQY terasa lebih dekat dengan bahasa anak-anak. “Saya berusaha menyesuaikan ucapan yang biasa dilafalkan anak-anak di sini,” ujar anak pertama dari tujuh bersaudara ini menjelaskan. Yaitu, a-da-ra-ja,ma-ha-ka-ya, ka-ta-wa-na, sa-ma-la-ba. Jadi, sebisa mungkin diusahakan anak-anak tidak asing dengan bacaan yang tengah mereka pelajari. Dari beberapa prestasi yang diraihnya, anak pasangan H. Sulthon dan Hj. Musyarafah ini telah menerima 3 penghargaan. Pertama, dari Menteri Agama, dalam hal tilawatil Qur’an (1992). Kedua, dari Presiden Soeharto, berupa Satya Lencana Karya Satya (1995). Ketiga, dari Mitra Karya Bhakti Pertiwi, berupa The Best Award (1996). Dan pada 1994/1995, metode ALBARQY dinyatakan sebagai metode mengajar membaca Al-Qur’an paling efektif untuk SD.[6] BAB III KESIMPULAN Metode ini membantu program pemerintah dalam hal pemberantasan buta aksara Al-Qur’an dan membantu umat islam agar lebih cepat mampu membaca Al-Qur’an. Sebagai upaya strategis demi terwujudnya generasi islami yang cerdas, beriman dan mertabat. Disamping itu supaya generasi dapat menulis, membaca, menumbuhkan kemampuan membaca, menulis, menerjemahkan, memahami dan mengamalkan kandungan Al-Qur’an. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mengerti dan memahami serta mengamalkan kandungan Alquran. [1]http://4l-b4rq1.blogspot.com/2010/10/metode-al-barqi.html [2]http://al-barqy.com/berita-140-al-barqy-metode-cepat-belajar-baca-quran.html [3]http://www.slideshare.net/cronjob/mengenal-metode-albarqy [4]http://al-barqy.com/berita-140-al-barqy-metode-cepat-belajar-baca-quran.html [5]. http://4l-b4rq1.blogspot.com/2010/10/metode-al-barqi.html [6]. http://al-barqy.com/berita-140-al-barqy-metode-cepat-belajar-baca-quran.html

sesungguhnya agama yang disisi allah adalah agama islam
dan kepada nabi muhammad lah islam diperjuangkan sampai saat ini
Minggu, 11 Mei 2014
pemebelajaran alqur'an metode jibril
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran adalah kitab yang mampu menghidupkan jiwa dan menentramkan hati. Dengan izin Tuhan mereka, al-Quran bisa mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya; yaitu jalan Dzat yang Maha Perkasa lagi Terpuji. Siapa saja yang berkata dengan menggunakan al-Quran, pasti akan terpercaya. Siapa saja yang mengamalkannya, pasti akan beruntung. Siapa saja yang memutuskan hukum dengannya, pasti akan adil. Dan siapa saja yang mendakwahkannya, pasti akan mendapatkan hidayah ke jalan yang lurus. Metode ini merupakan salah satu metode membaca Al Qur’an tercepat yang telah di teliti oleh departemen Agama RI. Metode ini disebut sebagai metode Al Barqy yang juga dikenal dengan metode ANTI LUPA merupakan metode yang paling efektif dan efisien dalam pengajarannya. B. Rumusan Masalah Untuk mengkaji dan mengulas tentang metode pembelajaran Al-Barqy, maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah yang dimaksud Al-Barqy? 2. Bagaimanakah cara mengajarkannya? 3. Apa saja langkah-langkahnya? 4. Apa kelebihan dan kekurangan metode Al-barqy? 5. Seperti apa Biografi penyusun metode? C. Tujuan Untuk mengetahui rumusan tersebut penulis melakukan tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui pengertian Al-barqy 2. Mengetahui cara mengajarkan metode tersebut 3. Mengetahui langkah-langkah metode tersebut 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode Al-barqy 5. Mengetahui biografi penyusun metode BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Al-barqy Nama ALBARQY ( البرقىّ ) berasal dari kataالبرقُ yang berarti kilat. Tambahan huruf y (ى) bertasydid adalah ya’ nisbah yang merobah kata benda ( اسم ) agar bisa berfungsi sebagai kata sifat (الوصف ). Yang dikehendaki adalah pernyataan majazi, yaitu diharapkan buku ini bersifat seperti kilat atau cepat laksana kilat. Ada sebuah pemeo (الاسمُ الرجاءُ والدعاءُ ) nama adalah harapan dan do’a. Metode ini merupakan salah satu metode membaca Al-Qur’an tercepat yang telah di teliti oleh departemen Agama RI. Metode ini disebut sebagai metode Al-Barqy yang juga dikenal dengan metode anti lupa merupakan metode yang paling efektif dan efisien dalam pengajarannya. Ciri khas belajar dengan metode ini adalah mudah, gembira, anti lupa dan cepat. metode anti lupa, memungkinkan Anda belajar sendiri dan tidak perlu bertanya kepada siapapun pada saat belajar. Dengan teknik mengajar dan metode belajar yang tepat, maka anda dapat merasakan mudahnya belajar mengaji. Semoga Allah menjadikan kita manusia-manusia yang selalu rindu akan membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya.[1] B. Deskripsi Metode Al-Barqy Bisa membaca Al Quran tentu saja keharusan yang mutlak bagi seorang muslim. Dan sebuah keberuntungan bagi anak-anak di zaman ini, metode belajar baca Al Quran makin banyak pilihannya. Dengan demikian, orang tua bisa memilih metode yang paling sesuai dengan karakter belajar anak.[2] Metode Tambahan: 1. Metode Transfer (tehnik memperkenalkan huruf-huruf sulit). 2. Silsilatul ibil (Titian unta/ memperkenalkan huruf mati atau syiddah). 3. Tehnik Morse (digunakan untuk MAAD dan TAJWID).[3] Prinsip Metode Al-Barqy : 1. Menggunakan titian ingatan untuk mengenalkan bunyi dan bentuk huruf. 2. Menggunakan kemiripan bentuk dan bunyi huruf sebelumnya untuk mengenal huruf yang tidak tercakup dalam kelompok titian ingatan. 3. Langsung dikenalkan pada huruf sambung selain huruf tunggal. 4. Langsung dikenalkan fattah, dhomah, kasrah, tanwin, panjang – pendek, dan tajwid.[4] Metode ini cocok juga untuk orang dewasa yang baru belajar BBAQ, karena sistemnya yang relatif kuat mengkoneksikan belahan kiri dan kanan otak. Proses belajar jadi tidak menjemukan. Al-Barqy juga bagus sekali untuk sasaran anak usia SD tingkat atas dan remaja, karena bisa menumbuhkan rasa percaya diri dibandingkan dengan metode belajar konvensional. C. Langkah-langkah Metode Al-Barqy Adapun langkah-langkah metode Al-barqy sebagai berikut : 1. Langkah pertama: guru meminta siswa untuk menghafalkan terlebih dahulu beberapa kata kunci dalam metode Al-Barqy. Kata kunci tersebut merupakan struktur yang terdiri dari huruf-huruf hijaiyah Contohnya: ADA RAJA – MAHA KAYA – KATA WANA – SAMA LABA. (Halaman 1-6 dalam buku Al Barqy) Guru membacakan kata-kata kunci tersebut dengan cara menyanyikannnya kemudian diikuti oleh peserta didik. 2. Langkah kedua: setelah peserta didik sudah mampu menghafalkan kata-kata kunci tersebut, kemudian guru menuliskannya di papan tulis. Contohnya : ا د ر ج م ح ك ي ك ت و ن س م ل ب Selanjutnya guru meminta siswa untuk membacakan huruf-huruf tersebut, karena sebelumnya peserta didik sudah menghafalkan kata kunci, maka huruf-huruf hijaiyyah yang dituliskan guru mampu dibaca peserta didik dengan sangat lancar sambil menyayikannya. 3. Langkah ketiga : guru meminta siswa untuk menuliskan kata-kata kunci tersebut dengan huruf hijaiyah. Sebagai permulaan guru meminta siswa mengikuti contoh tulisan huruf tersebut selanjutnya guru meminta siswa menutup buku Al-Barqy dan membuka lembaran baru yang kosong kemudian guru menyebutkan salah satu huruf dengan acak dan siswa menuliskannya di lembaran kosong dengan cara guru mendikte dan siswa menulis sambil menyebutkan huruf yang ditulisnya berulang kali sampai hafal. 4. Langkah keempat : guru meminta siswa satu persatu untuk membaca huruf-huruf tersebut dengan cara guru menunjukan huruf-huruf tersebut dengan tidak teratur. Contohnya : س ج م ح ك ا ي ك و د ن م ل ب ت ر D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Al-Barqy Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode Al-barqy ini, yaitu sebagai berikut : 1. Kelebihan a. Menggunakan sistem 8 Jam, artinya hanya dengan waktu 8 jam murid dapat membaca dan menulis huruf Al-Qur’an. b. Praktis untuk segala umur. c. Menggunakan metode yang aktual yaitu SAS (Struktur Analitik Sintetik) yang memudahkan murid belajar Al-Qur’an. d. Memperhatikan pendekatan, sistematika dan teknik dalam pembelajaran. e. Cepat dapat membaca huruf sambung. f. Bukunya dilengkapi teknik imlak yang praktis dan teknik menulis khat, serta dilengkapi dengan buku latihan menulis Al BARQY (LKS), g. Tidak membosankan karena ada teknik-teknik yang akurat dan menarik seperti: menyanyi, permainan dan lain-lain. h. Sangat cepat jika dipakai secara massal.[5] 2. Kekurangan a. Meskipun disebut metode 8 jam, namun bagi anak-anak sebaiknya tidak menggunakan patokan waktu dalam belajar. Sesuaikan saja dengan daya tahan mereka. E. Biografi KH Muhadjir Sulthon Pengarang Al Barqy adalah KH Muhadjir Sulthon, mantan ketua jurusan Satra Arab Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya . KH Muhadjir Sulthon, dosen Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya, ini memberikan sumbangan yang besar bagi perkembangan metode membaca Al-Qur’an yang efektif dan efisien. Setelah mempelajari berbagai metode membaca Al-Qur’an yang berkembang sejak beberapa abad lalu hingga metode paling mutakhir, Muhadjir akhirnya menemukan metode yang paling efektif. Metode ALBARQY terasa lebih dekat dengan bahasa anak-anak. “Saya berusaha menyesuaikan ucapan yang biasa dilafalkan anak-anak di sini,” ujar anak pertama dari tujuh bersaudara ini menjelaskan. Yaitu, a-da-ra-ja,ma-ha-ka-ya, ka-ta-wa-na, sa-ma-la-ba. Jadi, sebisa mungkin diusahakan anak-anak tidak asing dengan bacaan yang tengah mereka pelajari. Dari beberapa prestasi yang diraihnya, anak pasangan H. Sulthon dan Hj. Musyarafah ini telah menerima 3 penghargaan. Pertama, dari Menteri Agama, dalam hal tilawatil Qur’an (1992). Kedua, dari Presiden Soeharto, berupa Satya Lencana Karya Satya (1995). Ketiga, dari Mitra Karya Bhakti Pertiwi, berupa The Best Award (1996). Dan pada 1994/1995, metode ALBARQY dinyatakan sebagai metode mengajar membaca Al-Qur’an paling efektif untuk SD.[6] BAB III KESIMPULAN Metode ini membantu program pemerintah dalam hal pemberantasan buta aksara Al-Qur’an dan membantu umat islam agar lebih cepat mampu membaca Al-Qur’an. Sebagai upaya strategis demi terwujudnya generasi islami yang cerdas, beriman dan mertabat. Disamping itu supaya generasi dapat menulis, membaca, menumbuhkan kemampuan membaca, menulis, menerjemahkan, memahami dan mengamalkan kandungan Al-Qur’an. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mengerti dan memahami serta mengamalkan kandungan Alquran. [1]http://4l-b4rq1.blogspot.com/2010/10/metode-al-barqi.html [2]http://al-barqy.com/berita-140-al-barqy-metode-cepat-belajar-baca-quran.html [3]http://www.slideshare.net/cronjob/mengenal-metode-albarqy [4]http://al-barqy.com/berita-140-al-barqy-metode-cepat-belajar-baca-quran.html [5]. http://4l-b4rq1.blogspot.com/2010/10/metode-al-barqi.html [6]. http://al-barqy.com/berita-140-al-barqy-metode-cepat-belajar-baca-quran.html
pembelajaran al qur'an metode al-barqy.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Quran adalah kitab yang mampu menghidupkan jiwa dan menentramkan hati. Dengan izin Tuhan mereka, al-Quran bisa mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya; yaitu jalan Dzat yang Maha Perkasa lagi Terpuji. Siapa saja yang berkata dengan menggunakan al-Quran, pasti akan terpercaya. Siapa saja yang mengamalkannya, pasti akan beruntung. Siapa saja yang memutuskan hukum dengannya, pasti akan adil. Dan siapa saja yang mendakwahkannya, pasti akan mendapatkan hidayah ke jalan yang lurus. Metode ini merupakan salah satu metode membaca Al Qur’an tercepat yang telah di teliti oleh departemen Agama RI. Metode ini disebut sebagai metode Al Barqy yang juga dikenal dengan metode ANTI LUPA merupakan metode yang paling efektif dan efisien dalam pengajarannya. B. Rumusan Masalah Untuk mengkaji dan mengulas tentang metode pembelajaran Al-Barqy, maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah yang dimaksud Al-Barqy? 2. Bagaimanakah cara mengajarkannya? 3. Apa saja langkah-langkahnya? 4. Apa kelebihan dan kekurangan metode Al-barqy? 5. Seperti apa Biografi penyusun metode? C. Tujuan Untuk mengetahui rumusan tersebut penulis melakukan tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui pengertian Al-barqy 2. Mengetahui cara mengajarkan metode tersebut 3. Mengetahui langkah-langkah metode tersebut 4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan metode Al-barqy 5. Mengetahui biografi penyusun metode BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Al-barqy Nama ALBARQY ( البرقىّ ) berasal dari kataالبرقُ yang berarti kilat. Tambahan huruf y (ى) bertasydid adalah ya’ nisbah yang merobah kata benda ( اسم ) agar bisa berfungsi sebagai kata sifat (الوصف ). Yang dikehendaki adalah pernyataan majazi, yaitu diharapkan buku ini bersifat seperti kilat atau cepat laksana kilat. Ada sebuah pemeo (الاسمُ الرجاءُ والدعاءُ ) nama adalah harapan dan do’a. Metode ini merupakan salah satu metode membaca Al-Qur’an tercepat yang telah di teliti oleh departemen Agama RI. Metode ini disebut sebagai metode Al-Barqy yang juga dikenal dengan metode anti lupa merupakan metode yang paling efektif dan efisien dalam pengajarannya. Ciri khas belajar dengan metode ini adalah mudah, gembira, anti lupa dan cepat. metode anti lupa, memungkinkan Anda belajar sendiri dan tidak perlu bertanya kepada siapapun pada saat belajar. Dengan teknik mengajar dan metode belajar yang tepat, maka anda dapat merasakan mudahnya belajar mengaji. Semoga Allah menjadikan kita manusia-manusia yang selalu rindu akan membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya. B. Deskripsi Metode Al-Barqy Bisa membaca Al Quran tentu saja keharusan yang mutlak bagi seorang muslim. Dan sebuah keberuntungan bagi anak-anak di zaman ini, metode belajar baca Al Quran makin banyak pilihannya. Dengan demikian, orang tua bisa memilih metode yang paling sesuai dengan karakter belajar anak. Metode Tambahan: 1. Metode Transfer (tehnik memperkenalkan huruf-huruf sulit). 2. Silsilatul ibil (Titian unta/ memperkenalkan huruf mati atau syiddah). 3. Tehnik Morse (digunakan untuk MAAD dan TAJWID). Prinsip Metode Al-Barqy : 1. Menggunakan titian ingatan untuk mengenalkan bunyi dan bentuk huruf. 2. Menggunakan kemiripan bentuk dan bunyi huruf sebelumnya untuk mengenal huruf yang tidak tercakup dalam kelompok titian ingatan. 3. Langsung dikenalkan pada huruf sambung selain huruf tunggal. 4. Langsung dikenalkan fattah, dhomah, kasrah, tanwin, panjang – pendek, dan tajwid. Metode ini cocok juga untuk orang dewasa yang baru belajar BBAQ, karena sistemnya yang relatif kuat mengkoneksikan belahan kiri dan kanan otak. Proses belajar jadi tidak menjemukan. Al-Barqy juga bagus sekali untuk sasaran anak usia SD tingkat atas dan remaja, karena bisa menumbuhkan rasa percaya diri dibandingkan dengan metode belajar konvensional. C. Langkah-langkah Metode Al-Barqy Adapun langkah-langkah metode Al-barqy sebagai berikut : 1. Langkah pertama: guru meminta siswa untuk menghafalkan terlebih dahulu beberapa kata kunci dalam metode Al-Barqy. Kata kunci tersebut merupakan struktur yang terdiri dari huruf-huruf hijaiyah Contohnya: ADA RAJA – MAHA KAYA – KATA WANA – SAMA LABA. (Halaman 1-6 dalam buku Al Barqy) Guru membacakan kata-kata kunci tersebut dengan cara menyanyikannnya kemudian diikuti oleh peserta didik. 2. Langkah kedua: setelah peserta didik sudah mampu menghafalkan kata-kata kunci tersebut, kemudian guru menuliskannya di papan tulis. Contohnya : ا د ر ج م ح ك ي ك ت و ن س م ل ب Selanjutnya guru meminta siswa untuk membacakan huruf-huruf tersebut, karena sebelumnya peserta didik sudah menghafalkan kata kunci, maka huruf-huruf hijaiyyah yang dituliskan guru mampu dibaca peserta didik dengan sangat lancar sambil menyayikannya. 3. Langkah ketiga : guru meminta siswa untuk menuliskan kata-kata kunci tersebut dengan huruf hijaiyah. Sebagai permulaan guru meminta siswa mengikuti contoh tulisan huruf tersebut selanjutnya guru meminta siswa menutup buku Al-Barqy dan membuka lembaran baru yang kosong kemudian guru menyebutkan salah satu huruf dengan acak dan siswa menuliskannya di lembaran kosong dengan cara guru mendikte dan siswa menulis sambil menyebutkan huruf yang ditulisnya berulang kali sampai hafal. 4. Langkah keempat : guru meminta siswa satu persatu untuk membaca huruf-huruf tersebut dengan cara guru menunjukan huruf-huruf tersebut dengan tidak teratur. Contohnya : س ج م ح ك ا ي ك و د ن م ل ب ت ر D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Al-Barqy Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode Al-barqy ini, yaitu sebagai berikut : 1. Kelebihan a. Menggunakan sistem 8 Jam, artinya hanya dengan waktu 8 jam murid dapat membaca dan menulis huruf Al-Qur’an. b. Praktis untuk segala umur. c. Menggunakan metode yang aktual yaitu SAS (Struktur Analitik Sintetik) yang memudahkan murid belajar Al-Qur’an. d. Memperhatikan pendekatan, sistematika dan teknik dalam pembelajaran. e. Cepat dapat membaca huruf sambung. f. Bukunya dilengkapi teknik imlak yang praktis dan teknik menulis khat, serta dilengkapi dengan buku latihan menulis Al BARQY (LKS), g. Tidak membosankan karena ada teknik-teknik yang akurat dan menarik seperti: menyanyi, permainan dan lain-lain. h. Sangat cepat jika dipakai secara massal. 2. Kekurangan a. Meskipun disebut metode 8 jam, namun bagi anak-anak sebaiknya tidak menggunakan patokan waktu dalam belajar. Sesuaikan saja dengan daya tahan mereka. E. Biografi KH Muhadjir Sulthon Pengarang Al Barqy adalah KH Muhadjir Sulthon, mantan ketua jurusan Satra Arab Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya . KH Muhadjir Sulthon, dosen Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya, ini memberikan sumbangan yang besar bagi perkembangan metode membaca Al-Qur’an yang efektif dan efisien. Setelah mempelajari berbagai metode membaca Al-Qur’an yang berkembang sejak beberapa abad lalu hingga metode paling mutakhir, Muhadjir akhirnya menemukan metode yang paling efektif. Metode ALBARQY terasa lebih dekat dengan bahasa anak-anak. “Saya berusaha menyesuaikan ucapan yang biasa dilafalkan anak-anak di sini,” ujar anak pertama dari tujuh bersaudara ini menjelaskan. Yaitu, a-da-ra-ja,ma-ha-ka-ya, ka-ta-wa-na, sa-ma-la-ba. Jadi, sebisa mungkin diusahakan anak-anak tidak asing dengan bacaan yang tengah mereka pelajari. Dari beberapa prestasi yang diraihnya, anak pasangan H. Sulthon dan Hj. Musyarafah ini telah menerima 3 penghargaan. Pertama, dari Menteri Agama, dalam hal tilawatil Qur’an (1992). Kedua, dari Presiden Soeharto, berupa Satya Lencana Karya Satya (1995). Ketiga, dari Mitra Karya Bhakti Pertiwi, berupa The Best Award (1996). Dan pada 1994/1995, metode ALBARQY dinyatakan sebagai metode mengajar membaca Al-Qur’an paling efektif untuk SD. BAB III KESIMPULAN Metode ini membantu program pemerintah dalam hal pemberantasan buta aksara Al-Qur’an dan membantu umat islam agar lebih cepat mampu membaca Al-Qur’an. Sebagai upaya strategis demi terwujudnya generasi islami yang cerdas, beriman dan mertabat. Disamping itu supaya generasi dapat menulis, membaca, menumbuhkan kemampuan membaca, menulis, menerjemahkan, memahami dan mengamalkan kandungan Al-Qur’an. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mengerti dan memahami serta mengamalkan kandungan Alquran.
metode tilawatil qur'an.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai wahyu, keagungan Al-Qur’an sampai saat ini tetap tidak terbantahkan, hingga oleh kitab samawi lainnya sekalipun. Kehebatan kitab samawi terakhir ini selain merupakan doktrin keimanan, juga pembuktian realitas di atas durasi zaman yang selalu menyuguhkan kebenaran-kebanaran ungkapan Al-Qur’an. Demikianlah adanya, kitab suci Al-Qur’an tidak akan pernah terlampaui kandungannya, bahkan sampai kiamat kelak. Kehebatan wahyu terakhir ini tidak sebatas kandungan maknanya yang selalu senafas dengan denyut peradaban manusia, tapi lirik irama kata-katanya senantiasa memabukkan pencandu sastra. Setiap lirik dari bait ayat Al-Qur’an memiliki nilai dan maksud tersendiri, bahkan semua tempatan kata tidak akan pernah mungkin sia-sia. Disamping itu, keistimewaan lain yang hanya dimiliki Al-Qur’an adalah kitab satu-satunya yang bernilai ibadah (al-ta’abbud) ketika dibaca. Sehingga, dalam sebuah hadits disebutkan, ganjaran pahala membaca Al-Qur’an tidak dihitung oleh Tuhan dengan jumlah kalimat, tapi dengan hitungan huruf. Disinilah bagian dari ragam keagungan Al-Qur’an. Kitab yang tidak akan pernah sepi dari ulasan berbagai pengetahuan manusia, sehingga seolah menyimpan daya magnetis yang selalu memikat untuk dikaji, diteliti, diulas hingga akhirnya diyakini. Daya magnetik kandungan Al-Qur’an bahkan melampaui ukuran rasionalitas, karena terdapat banyak hal yang bersifat imanen, transendental dan berada dalam area yang abstrak. Walau demikian, kitab suci Al-Qur’an tidak melulu fokus pada persoalan kerohanian. Keagungannya justru “dijumpai” dan dirasakan pada nilai-nilai kontekstualitas yang dinamis, tidak stagnan, tidak pasif apalagi mati. Ungkapan Al-Qur’an juga tidak mengerucut pada aturan-aturan teoritik yang terkesan sangat idealistik. Akan tetapi selalu berdialog dengan realitas yang selalu progresif. Hal ini terlihat dari penamaannya sebagai wahyu, yang secara leksikal, memiliki pengertian yang lebih umum dari sekedar tulisan (al-kitab),mengingat al-kitab merupakan bagian dari al-wahyu yang pernah diturunkan oleh Allah swt kepada para Rasul-Nya. Menurut Majd al-Din al-Fayruz dalam kamus al-Muhit, wahyu berarti isyarat, tulisan, risalah, ilham, perkataan yang tersembunyi (al-kalam al-khafy) dan setiap perkataan yang disampaikan kepada orang lain. Ibn al-Manzur dalam karyanya yang menumental Lisan al-Arab, mendefenisikan hal yang agak serupa. Menurut dia, awha yang berasal dari waha (asal kata wahyu) bisa berarti kataba (menulis) yang juga berarti al-maktub,al-kutub dan al-khat. Identitas Al-Qur’an sebagai wahyu menjadikannya kitab yang suci, yang selalu terjaga keorisinalan teks-teks (nusush) sepanjang zaman, sehingga bahasan Al-Qur’an senantiasa dialogis dalam segala ruang dan waktu. Hal ini karena cakupan Al-Qur’an sangat menyeluruh, mencakup segala dimensi kehidupan, baik dimensi keduniaan maupun keakhiratan. Dengan demikian, adalah sangat wajar jika mengkorelasikan kandungan Al-Qur’an dengan segala problematika kemanusiaan, baik teknologi, ekonomi, sosial maupun budaya. Dalam ungkapan Al-Qur’an, terdapat kalimat “tibyan li kulli syai’i” (penjelas segala hal) yang menegaskan bahwa tidak satupun persoalan yang tidak ditemui solusinya oleh Al-Qur’an. Walau, dalam bahasa yang kadang general (‘am), tidak spesifik, akan tetapi, dengan gaya ungkapan itulah, Al-Qur’an tetap akan acceptable dalam dinamika zaman. Ragam lain dari keagungan Al-Qur’an adalah memiliki nilai ‘ukhrawiyah’ ketika dibaca. Walau dalam pengertian yang sempit, membaca berarti mengeja runutan setiap teks hurufnya. Akan tetapi, membaca dalam perspektif Al-Qur’an tidaklah memadai jika tidak dibarengi dengan bacaan-bacaan kontekstual. Artinya, membaca ayat al-maktubah (teks tertulis) semestinya menjadi hulu dari saluran bacaan ayat al-kawniyah (fenomena alam). Sehingga, bacaan (tilawah) terintegrasi kedalam pola pikir, tindakan dan amal yang nyata. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian tilawati Al-Qur’an? 2. Apa yang menyebabkan lahirnya tilawati Al-Qur’an? 3. Bagaimana penerapan system tilawati ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui Apa pengertian tilawati Al-Qur’an 2. Untuk mengetahui Apa saja yang menyebabkan lahirnya tilawati Al-Qur’an 3. Untuk mengetahui Penerapan system tilawati BAB II PEMBAHASN A. Pengertian Metode Tilawati Tilawah berasal dari kata talaa-yatluu-tilaawah yang berarti membaca atau menelaah. Kata Tilawah terdapat di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 121: • Artinya : orang-orang yang telah Kami berikan Al kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. dan Barangsiapa yang ingkar kepadanya, Maka mereka Itulah orang-orang yang rugi. (Q.S Al-Baqarah:121) Metode tilawati yaitu suatu metode atau cara belajar membaca Al-Qur’an dengan cirri khas menggunakan lagu rost dan menggunakan pendekatan yang seimbang antara pembiasaan melalui klasikal dan kebenaran membaca melalui individual dengan tekhnik baca simak. Metode ini aplikasi pembelajarannya dengan lagu rast. Rast adalah Allegro yaitu gerak ringan dan cepat. B. Deskripsi Metode Metode tilawati ini timbul karena keperihatinan para aktifitis yang sudah lama berkecimpung di TPA/TPQ karena masih banyak kalangan umat muslim yang belum bias membaca dan menulis Al-Qur’an ( buta huruf Al-Qur’an ). Oleh karena itu Drs. H. Ali Muaffa bertekad untuk membuat suatu metode yang praktis , cepat, dan lancer. Lahirnya metode tilawati ini disebabkan antara lain : a. Bergesrnya peran orang tua terhadap anak ( kurang efektif ) b. Terhapusnya pelajaran pegon ( arab gundul ) di sekolah c. Perkembangan zaman yang kurang kondusif bagi pendidikan Al-Qur’an d. Sebagai guru kehilangan cara efektif untuk mengajar Al-Qur’an sehingga mutu pendidikan kian merosot e. Penggunaan sebuah metode yang tidak maksimal dan total sehingga berjalan setengah-setengah f. Fenomena yang terjadi anak biasanya khatam dari sebuah metode pembelajaran Al-Qur’an terlalu lama g. Keadaan manajemen TPA/TPQ banyak yang semrawut, hanya sekedar mengajarkan Al-qur’an sebisanya Metode tilawati dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an yaitu suatu metode atau cara belajar membaca Al-Qur’an dengan cirri khas menggunakan lagu rost dan menggunakan pendekatan yang seimbang antara pembiasaan melalui klasikal dan kebenaran membaca melalui individual dengan tekhnik baca simak. Metode ini aplikasi pembelajarannya dengan lagu rost. Rost adalah Allegro yaitu gerak ringan dan cepat. Pendekatan klasifisikal dan individual dan untuk mendukung dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif maka penataan kelas diatur dengan posisi duduk peserta didik melingkar membentuk huruf U sedangkan guru di depan tengah sehingga interaksi guru dan peserta didik mudah. Format U dalam proses pembelajaran tilawati sangatlah bagus karena peserta didik dapat terkontrol semua oleh pendidik baik klasikal maupun individual. Adanya penekanan-penekanan dalam membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar diperlukan latihan yang terus menerus dengan mengoptimalkan potensi yang ada pada diri manusia yaitu; otak, mata, mulut dan hati. Saat anak diminta untuk membaca secara perlahan-lahan, pada saat itu pula diharapkan terjadi fokusisasi atau keseimbangan pada komponen anatomisnya, sehingga menghasilkan bacaan yang benar. Dengan latihan membaca secara terus-menerus diharapkan membant dan mempercepat proses kelancaran tilawahnya, dengan criteria, membaca dengan cepat dan bertajwid. Selain itu, dalam metode tilawati ini juga sangat mengedepankan kompetisi dan komunikasi yang baik diantara guru dengan muridnya. Untuk membentuk murid yang mampu belajar dengan baik dan tertib serta berlatih membaca terus-menerus secara mandiri, bukanlah perkara yang mudah. Hal ini sangat memerlukan peranan dari seseorang guru yang mampu menguasai dan mengarahkan anak didik atau santrinya untuk memahami tugas dan tanggung jawabnya serta menjalani proses belajar dengan perasaan yang menyenangkan sebagai langkah awal untuk memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar. Dalam metode tilawati ini terdapat/tersusun menjadi beberapa jilid, yaitu mulai jilid 1 sampai dengan jilid 5, ditambah jilid 6 yang berisi tentang bacaan ghorib dan musykilat ( bacaan-bacaan yang sulit dalam Al-Qur’an ). Dan pada setiap jilidnya terdiri dari 44 halaman dengan desain cover yang lux, selain itu pada setiap jilidnya juga dicantumkan syarat umum menjadi guru pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan metode tilawati, serta pokok bahasan atau materi yang akan diajarkan pada setiap jilidnya. C. System pembelajaran metode tilawati Adapun system pembelajaran metode tilawati ini adalah sebagai berikut : a) Eja langsung, huruf-huruf yang ada langsung dibaca atau di eja langsung tanpa harus mengejanya satu persatu misal: a, ba, ta, dan seterusnya b) Klasikal atau simak, setelah ustadz/ustadzah memberikan contoh bacaan maka santri kemudian mengikuti atau membacanya secara bersama-sama dengan melihat alat peraga yang tersedia c) Variatif , disusun menjadi beberapa jilid buku yaitu jilid 1 sampai jilid 6 dengan desain cover yang lux, serta pada setiap bahasan atau bacaan yang disampaikan selalu ditandai atau dibedakan dengan menggunakan tinta merah d) Modul santri yang sudah menamatkan jilidnya dapat melanjutkan jilid berikutnya D. Struktur metode tilawati Adapun struktur tilawati adalah sebagai berikut : Tilawah jilid 1 a. Pengenalan dan pemahaman huruf hijaiyah berharokat fathah tidak berangkai Contoh : أ، ب ، ت، ث dan seterusnya b. Penenalan dan pemahaman huruf hijaiyah berharokat fathah berangkai Contoh : بتث = ب ت ث c. Penenalan dan pemahaman huruf hijaiyah asli Contoh : Alif = أ Tsa’ = ث Ba’ = ب Jim = ج Ta’ = ت Tilawati jilid 2 a. Kalimat berharokat fathah, kasroh, dan dhomah Contoh : ولك ولك و لك b. Kalimat berharokat fathahain, kasrohtain, dan dhomahtain Contoh : حسنا رحيم حاسد c. Bentuk-bentuk ta’ Contoh : ت = ة d. Bacaan/ kalimat panjang satu alif Contoh : ج – جا ب- با e. Fathah panjang, kasroh panjang, dhomah panjang Contoh : معه بطيه امن f. Dhomah diikuti waw sukun, ada alifnya atau tidak ada alifnya tetap dibaca sama panjangnya Contoh : قالوا Tilawati jilid 3 a. Membunyikan huruf yang disukun Contoh : زمهريرا- ز املهم - ا b. Lam sukun dan didahului dan huruf yang berharokat Contoh :ولا خرة = ول اخرة c. Lam sukun berhadapan dengan hamzah bersyakal hidup Contoh : قوم - كوكبا d. Fathah diikuti waw sukun Contoh : اين – شيء e. Fathah diikuti ya’ sukun Contoh : Tilawati jilid 4 a. Huruf-huruf bertasydid Contoh : سلم س ل ل = سل b. Tanda panjang ( mad wajib dan mad jaiz ) Contoh : ماء = ماء c. Bacaan nun dan mim tasydid Contoh : انا = ان نا عما = عم ما d. Cara mewaqofkan Contoh : يقين – يقين – يقين -يقين e. Lafdhul jalalah contoh : الله والله f. Alif lam syamsiyah Contoh : والسارق = وسارق g. Bacaan ikfa’ hakiki Contoh : ن – اندادا – عندها = ن رسول كريم h. Waw yang tidak ada sukunnya Contoh : اولئك = ا لئك i. bacaan idghom bighunnah contoh : من ماء = مم ماء tilawati jilid 5 a. Bacaan idghom bighunnah Contoh : ن = ي لقوم يعملون b. Bacaaan iqlab Contoh : ن = ب من بعدهم c. Bacaan qolqolah Contoh : ق – ط – ب – ج – د يقرءون d. Bacaan ikfa’ syafawi Contoh : م = ب بينهم موبقا e. Bacaan idghom bilaghunnah Contoh : ن = ر ل ان لم يكن E. Tujuan Pembelajaran Tilawati Sesuai dengan latar belakang sejarah tilawati, maka metode tilawati mempunyai tujuan umum sebagi berikut : a. Ikut andil dalam mencerdaskan anak bangsa suapaya bias membaca Al-Qur’an dengan lancer dan benar b. Nasyrul ilmi ( menyebarluaskan ilmu ) khususnya ilmu Al-Quer’an c. Memasyarakatkan Al-Qur’an dengan metode tilawati d. Membetulkan yang salah dan menyempurnakan yang kurang e. Mengajak mendarus dan musyafahah Al-Qur’an sampai khatam Adapun tujuan khusus pembelajaran Al-Qur’an dengan metode tilawati ini adalah : 1. Santri mampu membaca Al-Qur’an dengan tartil ( lagu rost ) 2. Santri mampu membenarkan bacaan Al-Qur’an yang salah 3. Santri mampu belajar tuntas ( tuntas belajar secara individu 70% dan tuntas secara kelompok 80% 4. Dapat khatam jilid maximal 24 bulan ( 2 tahun ) 5. Dapat khatam 30 juz Al-Qur’an maximal 18 bulan ( 1,5 tahun ) F. Prinsip pembelajaran tilawati a. Disampaikan dengan praktis ( pendekatan praktis bukan teoritis ) b. Menggunkan lagu/irama rost c. Menggunakan pendekatan klasikal dan individual ( baca simak ) secara seimbang Sedangkan dalam manajemennya, metode tilawati berpatokan pada prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Kualitas yang diarahkan pada pengguna 2. Perbaikan berkelanjutan ( continuous improvement ) 3. Perbaikan sedikit demi sedikit ( step by step improvement ) 4. Partisipasi total 5. Perubahan kultur ( change of culture ) 6. Cepat-tanggap G. Keuntungan menggunakan metode tilawah Metode tilawah memberikan beberapa keuntungan yaitu: a. Santri mampu membaca al-qur’an dengan tartil b. Santri mampu membenarkan bacaan al-qur’an yang salah c. Ketuntasan belajar santri secara individu 70% dan secara kelompok 80% BAB III KESIMPULAN A.kesimpulan Metode tilawati ini timbul karena keperihatinan para aktifis yang sudah lama berkecimpung di TPA/TPQ karena masih banyak kalangan umat muslim yang belum bisa membaca dan menulis al-qur’an (buta huruf al-qur’an) . Oleh karena itu Drs. H. Ali Muaffa bertekad untuk membuat suatu metode yang praktis , cepat, dan lancar. Dalam metode tilawati ini terdapat/tersusun menjadi beberapa jilid, yaitu mulai jilid 1 sampai dengan jilid 5, ditambah jilid 6 yang berisi tentang bacaan ghorib dan musykilat ( bacaan-bacaan yang sulit dalam Al-Qur’an ). Dan pada setiap jilidnya terdiri dari 44 halaman dengan desain cover yang lux, selain itu pada setiap jilidnya juga dicantumkan syarat umum menjadi guru pembelajaran Al-Qur’an dengan menggunakan metode tilawati, serta pokok bahasan atau materi yang akan diajarkan pada setiap jilidnya. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahim Hasan, dkk, Strategi Pembelajaran Al-qur’an Metode tilawah.Surabaya:Pesantren Al-qur’an Nurul Falah, 2010. Departemen Agama Refublik Indonesia,Al-qur’an dan terjemahnya . Surabaya, Cv, Jaya sakti, 1997, Hlm 5 Raudhatul Mujawwidin, Ilmu Tajwid , Jakarta : Sinar Grafika Offset,2009,Hlm. 45 http://heldamdi.blogspot.com/2013/06/makalah-ulumul-quran-b.html
Sabtu, 10 Mei 2014
pemebelajaran alqur'an metode annahdiyah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dan kemungkinan perkembangan tersebut masih akan terus berlanjut seiring dengan perkembangan manusia. Apalagi pada masa era globalisasi dunia semacam ini yang kita alami sekarang. Situasi dan kondisi semacam ini sering kali membawa perubahan terhadap pola pikir manusia terutama bagi mereka yang dangkal dalam pemahaman agamanya terhadap agama, akibatnya nilai – nilai kehidupan terutama nilai moral agama makin terabaikan oleh masyarakat. Kebanyakan mereka mencurahkan segala daya dan upaya untuk mencapai kemajuan ilmu dan teknologi sebagai wahana untuk mencukupi kebutuhan meteri kehidupannya, sementara mereka lupa pada pembinaan kepribadian manusia, sehingga mereka kehilangan pegangan batin walaupun kekayaan materi berlimpah ruah. Yang lebih tragis lagi adalah dikalangan generasi muda banyak timbul kegoncangan dan kegelisahan rohani. Oleh karena itu harus dicari jalan keluarnya, slah satunya terhadap anak – anak yang masih bersih dan mudah dibentuk. Pendidikan yang menanamkan keimanan dan ketaqwaan yang berintikan pada ajaran Al-Qur’an. Sebab dengan inilah generasi muda dapat diselamatkan. Dan jika berpedoman kepada Al-Qur’an adalah merupakan obat yang mujarab untuk menyembuhkan penyakit moral yang telah melanda masyarakat, terutama generasi muda saat ini. Oleh karena itu hampir semua orang tua muslim merasa mempunyai tanggung jawab besar kepada anak untuk memberikan keterampilan dalam membaca al-Qur’an. Dengan adanya tanggung jawab inilah, banyak orang tua yang memasukkan anaknya kelembaga yang di dalamnya mengajarkan keterampilan membaca al-Qur’an, syaitu di lembaga – lembaga pendidikan keagamaan non formal seperti TPQ, lembaga diniyah serta musola dan masjid – masjid. Untuk itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang salah satu metode pembelajaran Al-Qur’an kontemporer yaitu AN Nahdliyah (An Nahdiyyah), secara ringkas, yang akan dibatasi dengan rumusan masalah berikut. B. Rumusan Masalah 1. Apakah penegrtian secara Istilah An Nahdliyah tersebut ? 2. Bagaimana penjelasan/deskripsi metode An Nahdliyah ? 3. Siapakah yang menciptakan metode An Nahdliyah ? Bagaimana biaografinya ? 4. Apakah kelebihan dan kekurangan metode An Nahdliyah ? 5. Bagaimana langkah-langkah metode An Nahdliyah ? 6. Bagaimanakah Cara pengaplikasian metode An Nahdliyah ? C. Tujuan 1. Dapat mengetahui penegrtia secara Istilah metode An Nahdliyah 2. Dapat mengetahui deskripsi metode An Nahdliyah 3. Dapat mengetahui pencipta metode An Nahdliyah, dan menegtahui biografinya 4. Dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan metode An Nahdliyah 5. Dapat mengetahui langkah-langkah metode An Nahdliyah 6. Dapat mengetahui pengaplikasian metode An Nahdliyah BAB II PEMBAHASAN METODE AN NAHDLIYAH (AN NAHDIYYAH) A. Pengertian Metode Ditinjau dari segi etimologi, Methode berasal dari bahasa Yunani, yaituMethodos. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu ‘‘metha’’ yang berarti melalui atau melewati, dan ‘’hodos’’ yang berarti jalan atau cara. Maka methode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan term method dan way yang diterjemahkan dengan metode dan cara. Sedangkan dalam bahasa Arab , kata metode diungkapkan dalam berbagai kata seperti al-thariqah, al – manhaj, dan al – wasilah.. Al – thariqah berarti jalan, al – Manhaj berarti sistem sedangkan al – Wasilah berarti mediator atau perantara. Dengan demikian, kata Arab yang paling dekat dengan arti methode adalaha Al- thariqah. Sedangkan methode ditinjau dari segi termonolgi ( istilah ) adalah “jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya”. B. Pengertian Istilah An Nahdliyah Metode An – Nahdliyah adalah salah satu metode membaca Al-Qur’an yang muncul di Kabupaten Tulungagung , Propinsi Jawa Timur. Metode ini disusun oleh sebuah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Tulungagung. Ditinjau dari segi arti, An-Nahdliyah adalah sebuah kebangkitan. Istilah ini digunakan untuk sebuah metode cepat tanggap membaca Al-Qur’an yang dikemas secara berjenjang satu sampai enam jilid. Istilah Cepat Tanggap Belajar Al-Quran An-Nahdliyah dikarenakan memang metodeloginya menggunakan sistem klasikal penuh. Cara belajar dengan menggunakan hitungan ketukan stik secara berirama. Lahirnya metode ini didasari oleh beberapa pertimbangan, diantaranya : (1) kebutuhan terhadap metode yang cepat dapat diserap oleh anak dalam belajar membaca al-Qur’an sangat dibutuhkan karena padatnya kegiatan yang dimiliki oleh hampir setiap anak yang sedang menempuh jenjang pendidikan sekolah formal. (2) Kebututuhan terhadap pola pembelajaran yang berciri khas Nahdliyin dengan menggabungkan nilai salaf dan metode pembelajaran modern. (3) Pembelajaran di TPQ terkait dengan pembelajaran pasca TPQ (Madrasah Diniyah) sehingga keberhasilan di TPQ akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan di Madrasah Diniyah serta pemahaman ilmu-ilmu agama yang lebih luas. Dalam proses belajar mengajar An-Nahdliyah ada beberapa istilah, yaitu guru tutor, guru yang menyampaikan materi (guru yang paling fasih dan paling bagus di antara guru yang lain) dengan ciri khasnya stik (tongkat) sebagai panduan titian murottal sebagai ganti harkat (isyarat gerakan jari). Guru privat bertugas membina, mengevaluasi, dan memberi prestasi kepada santri. Syarat untuk bisa mengajar An-Nahdliyah di antaranya bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, mempunyai loyalitas yang tinggi, dan sudah pernah mengikuti training. C. Penjelasan/Deskripsi Metode An Nahdliyah Metode ini merupakan metode pengembangan dari metode Al-Baghdadi maka materi pembelajaran Al-Qur’an tidak jauh berbeda dengan metode Qiraati dan Iqra. Dan perlu diketahui bahwa pembelajaran metode ini lebih ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih tepatnya pembelajaran Al-Qur’an pada metode ini lebih menekankan pada kode “Ketukan”. Dalam metode ini buku paketnya tidak dijual bebas bagi yang ingin menggunakannya atau ingin menjadi guru pada metode ini harus sudah mengikuti penataran calon guru metode An-Nahdliyah. Metode ini di kembangkan dengan maksud agar : 1. Tumbuh sikap kebangkitan kembali untuk belajar dan mengajar Al-Qur’an 2. Tumbuh sikap cepat dan tanggap dalam belajar dan mengajar Al-Qur’an. Adapun ciri khusus metode ini adalah : 1) Materi pelajaran disusun secara berjenjang dalam buku paket 6 Jilid. 2) Pengenalan huruf sekaligus diawali dengan latihan dan pemantaban makhorijul huruf dan sifatul huruf. 3) Penerapan qoidah tajwid dilaksanakan secara praktis dan dipandu dengan titian murotal, 4) Santri lebih dituntut memiliki pengertian yang dipandu dengan asas CBSA melalui pendekatan ketrampilan proses. 5) Kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara klasikal untuk tutoria dengan materi yang sama agar terjadi proses musafahah 6) Evaluasi dilaksanakan secara kontinyu dan berkelanjutan 7) Metode Ini merupakan pengembangan dari Qoidah Baghdadiyah D. Biografi Penyusun Berbicara tentang An Nahdliyah tentunya tidak akan lepas dari tokoh sentral berdirinya metode tersebut yakni KH. Munawwir Kholid. An nahdliyah lahir karena keprihatinan Kiai Munawwir melihat anak-anak kecil termasuk putra-putri kiai yang mengaji di surau-surau. Mereka belajar menggunakan metode yang bukan berasal dari kultur pesantren. Hal ini bila diteruskan, maka akan menggeser sistem berpikir mereka. Berangkat dari hal tersebut, akhirnya timbullah niat dalam hati Kiai Munawwir Kholid untuk menciptakan suatu metode cepat belajar al qur’an yang bercirikan ke-Nahdlotul Ulama (NU)an. Lembaga Pendidikan Ma’arif NU merupakan Badan Otonomi NU yang menangani bidang pendidikan, baik pendidikan formal maupun non-formal. Termasuk pendidikan formal adalah MI/SD, MTs , MA/SMA yang bernaung di bawah panji NU. Adapun pendidikan non-formal meliputi TPQ, Madrasah Diniyah, dan Pondok Pesantren. Namun, berkat kegigihan Kiai Munawwir, akhirnya dalam waktu yang relatif panjang, terbentuklah Metode An Nahdliyah. Dalam perjalanannya, An Nahdliyah sempat ber’metamorfosis’(berubah/berganti nama) sebanyak tiga kali, yaitu : pertama : bernama Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif (format disusun PCNU Tulungagung pada tahun 1985). Kedua, Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif Qiroati (dengan meminta izin muallif qiro’ati untuk dicetak). Dan ketiga, Metode Cepat Baca Al Qur’an Ma’arif An Nahdliyah (mulai dicetak pada tahun 1991). Adapun tempat yang sering digunakan untuk membahas format dan perkembangan metode An Nahdliyah adalah musholla lembaga ma’arif Tulungagung. Sebelum metode ini bernama An Nahdliyah, pada suatu ketika atas petunjuk setelah bermunajat kepada Allah SWT. Kiai Munawwir Kholid berjalan ke arah utara yang pada akhirnya beliau bertemu dengan Kiai Syamsu Dluha. Dari pertemuan itu, terjalinlah ikatan persaudaraan yang kuat diantara keduanya yang pada akhirnya menghasilkan beberapa materi rumusan-rumusan yang menjadi bahan penyusunan kitab Metode Cepat Tanggap Belajar Al Qur’an An Nahdliyah. Dengan dibantu oleh Kiai Syamsu Dluha dan kiai-kiai yang lain akhirnya Kiai Munawir Kholid menggagas untuk membuat metode baru. Beliau bersama sahabat–sahabat beliau membentuk team perumus yang beranggotakan antara lain: 1. Kyai Munawir Kholid 2. Kyai Manaf 3. Kyai Mu’in Arif 4. Kyai Hamim 5. Kyai Masruhan 6. Kyai Syamsu Dluha E. Kelebihan dan Kekurangan Metode An Nahdliyah Kelebihan yang terdapat dalam metode An Nahdliyah antarab lain adalah : 1. Mudah dipahami oleh anak-anak., karena dalam metode ini anak-anak diajak untuk melagukan saat belajar Al-Qur’an, sehingga dapat diterima oleh otak anak maupun orang dewasa pada umunya. 2. Semua santri yang belajar lebih cepat tanggap, konsentrasi, dan mudah dikendalikan, juga menyenangkan. 3. Melatih hubungan sosial, kerjasama, dan kekompakkan anak atau peserta metode An Nahdliyah, karen dalam proses pembelajran ini dituntun secara bersama-sama untuk mengikuti ucapan guru, dan instrument yang digunakan oleh guru tersebut. Selain mempunyai kelebihan, metode inipun mempunyai kelemahannya antara lain sebagai berikut : 1. Dengan metode ini, guru memberi contoh, santri mendengarkan lalu menirukan, sehingga terkesan lebih aktif guru dari pada santrinya. 2. Tidak semua orang bisa mengajarkan/memakai metode ini, karena hanya untu orang yang mempunyai persyaratan bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, mempunyai loyalitas yang tinggi, dan sudah pernah mengikuti training. 3. Didalam metode ini harus memakai waktu yang lama, karena mempunyai jilid yang banyak, setelah selesai 6 jilid tersebut harus melanjutkan ke tingkat selanjutnya. 4. Santri tidak bisa berkreasi sendiri dengan cara yang ia suka, karena harus mengikuti peraturan dan tata cara yang sudah ada F. Langkah-langkah Metode An Nadliyah Dalam pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang harus diselesaikan oleh para santri yaitu : 1. Program buku paket Program buku paket ( PBP ) , program awal yang dipandu dengan buku paket Cepat Tanggap Belajar Al-Qur'an An Nahdilyah sebanyak enam jilid yan dapat ditempuh kurang lebih enam bulan. 2. Program Sorogan Al-Qur'an PSQ , yaitu program lanjutan sebagai aplikasi praktis untuk menghantar santri mampu membaca Al-Qur’an sampai khatam 30 juz. Pada program ini santri dibekali dengan sistem bacaan ghoroibul. Qur’an tartil, tahqiq dan taghonni . Untuk menyelesaikan program ini diperlukan waktu kurang lebih 20 bulan. Dalam program sorogan Al-Qur’an ini santri akan diajarkan bagaimana cara-cara membaca Al-Qur’an yang sesuai dengan sistem bacaan dalam membaca Al-Qur’an. Dimana santri langsung praktek membaca Al-Qur’an besar. Selain itu peserta metode ini diberi tip bagaimana belajar dan mengajarkan metode an-nahdliyah, diantanya: 1) Lobi suara atau guru memberi contoh, santri mendengarkan baru menirukan. 2) Pembenahan makhrojul huruf dan sifatul huruf. 3) Menunjukkan fakta huruf. 4) Dituliskan 11 x baru dibaca berulang-ulang G. Aplikasi Metode An Nahdliyah Didalam metode An Nahdliyah terdapat enam (6) jilid pada buku paketnya, isi secara garis besar ke-enam jilid buku paket tersebut adalah : Jilid 1 Pengenalan huruf hijaiyah berharakat fathah. Jilid 2 Huruf hijaiyah bersambung, harakat dhamah dan kasrah, mad thabi'i, harakat ganda Jilid 3 Ta marbuthah, mad thabi'i, alif fariqah, ihfa', hamzah washal Jilid 4 Idzhar qamariah, ra tafkhim, Idzhar syafawi, Idzhar halqi, Mad wajib mutashil, Mad shilah thawilah, Mad jaiz munfashil Jilid 5 Ghunnah, Idhgham bighunnah, Idhgham bilaghunnah, Iqlab, Idhgham Mutamatsilain, Ihfa' syafawi, Lam jalalah (tafkhim-tarqiq) Jilid 6 Idhgham syamsiyah, Qalqalah, Idzhar bikilmah, Mad lazim mutsaqal kilmi, Mad lazim mukhafaf kilmi, Mad iwadh, Mad lazim mutsaqal harfi, Mad lazim mukhafaf harfi, Tanda-tanda waqaf, Surat-surat pendek, Surat Al-Baqarah ayat 1 - 20 Didalam pengaplikasiannya dalam metode An Nahdliyah yang perlu di lakukan adalah tindakan sebagai berikut : 1. Awalnya guru menulis ayat-ayat pendek di papan tulis. 2. Setelah itu guru membacakannya dan siswa menirukannya dengan diiringi titian murotal. 3. Untuk mengetes santrinya sekali-kali guru menunjuk salah satu santri untuk membaca tulisan yang ada di papan tulis untuk mengetahui tingkat kompetensi tilawahnya dengan melihat kemampuan makhrojul huruf dan kaidah tajwidnya. Titian murotal ini juga menjadi ciri khas metode ini yaitu ketukan untuk menandai panjang dan pendeknya bunyi. Berikut adalah gambar buku paket An nahdliyah dari jilid 1 sampai jilid 6. BAB III PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan makalah tentang metode An Nahdliyah (An Nahdhiyah) dapat kami simpulkan bahwa An-Nahdliyah adalah sebuah kebangkitan. Istilah ini digunakan untuk sebuah metode cepat tanggap membaca Al-Qur’an yang dikemas secara berjenjang satu sampai enam jilid. Metode membaca Al-Qur’an yang muncul di Kabupaten Tulungagung, Propinsi Jawa Timur. Metode ini disusun oleh sebuah Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Tulungagung. Pembelajaran metode ini lebih ditekankan pada kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan ketukan atau lebih tepatnya pembelajaran Al-Qur’an pada metode ini lebih menekankan pada kode “Ketukan”. Tokoh sentral pendirinya metode tersebut yakni KH. Munawwir Kholid. Selain tokoh sentarl tersebut, ada lagi tokoh yang menciptakan metode tersebut yaitu Kyai Manaf ,Kyai Mu’in Arif, Kyai Hamim, Kyai Masruhan, Kyai Syamsu Dluha. Dalam pelaksanaan metode ini mempunyai dua program yang harus diselesaikan oleh para santri yaitu : 1. Program buku paket Program buku paket ( PBP ) , program awal yang dipandu dengan buku paket Cepat Tanggap Belajar Al-Qur'an An Nahdilyah sebanyak enam jilid yan dapat ditempuh kurang lebih enam bulan. 2. Program Sorogan Al-Qur'an PSQ , yaitu program lanjutan sebagai aplikasi praktis untuk menghantar santri mampu membaca Al-Qur’an sampai khatam 30 juz. Pada program ini santri dibekali dengan sistem bacaan ghoroibul. B. Saran Sebagai calon guru, kita harus mengetahui metode mana yang lebih efektif digunakan dalam pembelajaran, dalam hal ini khususnya didalam pembelajaran membaca Al-Qur’an. Kita harus pandai dalam menentukan metode, karena jika salah atau tidak sesuai dalam menggunakan metode, bisa jadi apa yang Seorang guru harapkan untuk dicapai siswa/santrinya tidak akan tercapai. Jika kita berperan sebagai orang tua, tugas pokok kita adalah selalu membimbing anak-anak supaya termotivasi, dan menumbuhkan minat mereka terhadap baca tulis Al-Qur’an.
Rabu, 07 Mei 2014
pembelajaran alqur'an metode albagdady
Materi Alqur'an MAKALAH METODE PEMBELAJARAN ALQUR’AN KONTEMPORER METODE AL-BAGHDADI (Memenuhi Tugas Makalah Dosen Dr. Arfandi. Lc, MA.) Disusun Oleh: Abdul Syarif (1211010074) Umi Kulsum (1211010224) Feni Fitria Sari (1211010061) Kelompok 4 Fakul/Jur/Sem : Tarbiyah/PAI/4 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN AKADEMIK 2013/2014 KATA PENGANTAR Assalamuailaikum, Wr, Wb. Alhmduliilah hirabbil alamin wabihi nasta’in ala umu riddunya waddin. Washola tuasalamu ala asyrofil ambiyaa iwal mursalin wa ala alihi shohbihi ajma’in, ama ba’du. Puji serta syukur kita panjat kepada allah swt. yang mana berkat beliau lah kami telah menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin, dengan ridho dan hidayah-nya lah kami membuat makalah ini dengan penuh semangat. Kami sangat bersyukur sekali atas semua ini, dimana kami telah menyelesaikan ini dengan waktu yang telah di tentukan. Dalam pembuatan makalah ini, kami mereferensi dari buku-buka yang sangat cocok untuk pembahasan ini, yang sangat memberikan informasi yang baik untuk kita pelajari, dalam makalah ini kami juga menambahkan materi-materi yang belum di ketauhi atau belum di pelajari banyak mahasiswa. Mudah – mudahan dalam makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua, baik di kalangan siswa maun mahasiswa, yang khususnya para pengajar. Makalah kami juga sudah barang tentu ada yang kurang dan masih banyak sekali yang harus di lengkapi demi sebuah pencapain yang sempurna, dari sini kami membutuhkan kritikan dan sarannya bagi para pembaca untuk memberikan masukan yang lebih baik dari ini. Dengan akhirnya kami pun berterima kasih atas perhatiannya dan kerja samanya dalam hal peningkatan pembuatan makalah ini, dan kami berterima kasih juga kepada seluruh para pembaca setia kami, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu alaikum, Wr. Wb. Bandar lampung,17-04-2013 Penulis. DAFTAR ISI Kata pegantar 2 Daftar Isi 3 Bab I Pendahuluan 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Tujuan 5 1.4 Manfaat 5 Bab II Pembahasan 6 2.1 Pengertian Metode Al-Bagdadi 6 2.2 Karakteristik Metode Al-Bagdadi 6 2.3 Cara Pembelajarannya. 8 2.4 Kelebihan Dan Kekurangannya 8 2.5 Biografi Tokoh Al-Bagdadi 9 Bab III Penutup 11 3.1 Kesimpulan 11 Daftar Pustaka 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sekarang ini banyak sekali orang muslim yang jauh, akan membaca al-qur’an. Baik secara langsung atau tidak. Para ulama mengatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi akan kurangnya manusia untuk membaca al-qur’an, apa lagi untuk memahaminya. Banyak pula alasan yang mereka lontarkan tentang kurang minat memebaca al-qur’an, mulai dari susah, kurangnya tena pengajarnya, sampai kesibukan mereka pun menjadi alasannya. Akan tetapi pada zaman sekarang ini para ulama menemukan cara bagimana para umat islam seleuruhnya agar senang dalam membaca al-qur’an. Banyak sekali dari para ulama yang menggunakan metode baca al-qur’an, mulai dari baca iqra, tartil, maupun tilawah. Dalam hal ini kita akan menerangkan suatu metode yang dilakukan, oleh ulama yang bernam albagdady, beliau menemukan cara baca al-qur’an dengan baik, bahkan tidak hanya anak-anak yang melakukan metode ini bahkan orang dewasa pun dapat melakukannya. Akan lebih jelas, terlebih dahulu kita akan mencari tahu apa pengertian metodenya, kemudian karakterisstiknya bagaimana, cara pembelajarannya seperti apa, dan kelebihan maupun kekurangan metode tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa pengetiannya methode albagday? 1.2.2 Bagaimana caranya melakukan metode tersebut? 1.2.3 Apa saja yang didapat dari metode tersebut? 1.3 Manfaat 1.3.1 Menambah Agar Membaca Alqur’an Lebih Baik. 1.3.2 Memberikan Rangsangan Bagi Sipembelajaranya. 1.3.3 Mudah Di Pelajari Baik Dari Kalangan Manapun. 1.4 Tujuan 1.4.1 Agar Umat Islam Tidak Lupa Akan Membaca Al-Qur’an. 1.4.2 Supaya Mempermudah Dalam Hal Membanya. 1.4.3 Membantu Kepada Orang Yang Masih Atau Belum Bisa Baca. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Metode Baghdadi Kata “Metode” berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang berarti cara atau jalan. Metode Al baghdady adalah metode tersusun (tarkibiyah). Maksudnya suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah proses ulang atau lebih dikenal dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. Metode ini adalah metode yang paling lama muncul dan metode pertama yang berkembang di Indonesia. Metode ini disebut juga dengan metode “eja”, berasal dari Baghdad masa pemerintahan khalifah Bani Abbasiyah. tidak tahu secara jelas dan pasti siapa penyusunnya. Metode ini berkembang secara merata di tanah air lebih dari seaba B. Karakteristik Metode Albagdai Metode Al Baghdadi ini memiliki ciri khas yakni langsung memperkenalkan seluruh huruf-huruf, dan saat huruf-huruf tersebut diberi tanda baca vocal (fathah, kasroh, dlommah) suku kata tersebut dieja mempergunakan istilah aslinya. Teknik Al Baghdadi dibuat untuk memudahkan setiap lapisan masyarakat mempelajari Al Qur’an. Model bukunya menggunakan sistem Struktur, Analisa dan Sintesis atau SAS, padat dan ringkas serta kreatif melalui penemuan Alat Bantu Mengajar atau ABM yang biasanya disebut alat ketuk. Alat ketuk ini dipercayai boleh menarik minat siswa untuk belajar Al Qur’an dengan cara yang lebih menyenangkan serta merangsang kreativitas . Alat Ketuk adalah satu alat bantu mengajar yang bertujuan memberikan kesan yang lebih baik di dalam proses pengajaran dan pembelajaran Al-Quran. Tenik ketukan didapati mampu mendisiplinkan pembaca Al-Quran untuk menguasai bacaan dengan lebih fasih dan tertib serta mampu melahirkan pembaca yang berdisiplin di dalam bacaannya. Buku metode Al-Baghdady hanya terdiri dari satu jilid dan biasa dikenal dengan sebutan Al-Qur’an kecil atau Turutan. Hanya sayangnya belum ada seorangpun yang mampu mengungkap sejarah penemuan, perkembangan dan metode pembelajaranya secara detail sampai saat ini. Cara pembelajaran metode ini dimulai dengan mengajarkan hurufhijaiyah, mulai dari alif sampai ya’. Dan pembelajaran tersebut diakhiri dengan membaca juz ‘Amma. Dari sinilah kemudian santri atau anak didik boleh melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi yaitu pembelajaran Al-Qur’an besar atau Qaidah Baghdadiyah. Secara dikdatik, materi-materinya diurutkan dari yang kongkrit ke abstrak, dari yang mudah ke yang sukar, dan dari yang umum sifatnya kepada materi yang terinci (khusus). Secara garis besar, Qa'idah Baghdadiyah memerlukan 17 langkah. 30 huruf hijaiyyah selalu ditampilkan secara utuh dalam tiap langkah. Seolah-olah sejumlah tersebut menjadi tema central dengan berbagai variasi. Variasi dari tiap langkah menimbulkan rasa estetika bagi siswa (enak didengar) karena bunyinya bersajak berirama. Indah dilihat karena penulisan huruf yang sama. Metode ini diajarkan secara klasikal maupun privat. C. Cara Pembelajarannya Cara pembelajaran dengan metode al Baghdadi ini adalah : a) Hafalan. Jadi para siswa siswi diharuskan untuk menghafal terhadap materi yang sudah dipelajari pada setiap kali pertemuan. setelah pertemuan berikutnya para siswa untuk menyetorkan hafalannya di depan kelas dan disimak oleh seorang guru. b) Dengan mengeja. Jadi setiap kali pertemuan seorang guru menulis dipapan tulis terhadap materi, lalu membacakannya dengan mengeja, siswa-siswi menirukan sehingga terjalin komunikasi antara guru dan murid. c) Modul. Para siswa diberi modul untuk dipelajari dan dibaca atau bahkan menulis terhadap materi yang sudah dipelajari . d) Tidak Variatif. e) Pemberian Contoh yang absolute. D. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Albagdady Berkenaan dengan metode al Baghdady ini terdapat kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar huruf Al Qur’an. a. Adapun kelebihannya antara lain : 1) Siswa akan mudah dalam belajar karena sebelum diberikan materi, siswa sudah hafal huruf - huruf hijaiyah. 2) Siswa yang lancar akan cepat melanjutkan pada materi selanjutnya karena tidak menunggu orang lain. 3) Bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif. 4) Pola bunyi dan susunan huruf (wazan) disusun secara rapi. 5) Ketrampilan mengeja yang dikembangkan merupakan daya tarik tersendiri. 6) Materi tajwid secara mendasar terintegrasi dalam setiap langka b. Sedangkan kekurangan metode Al Baghdady adalah : 1) Membutuhkan waktu yang lama karena harus menghafal huruf hijaiyah dan harus dieja. 2) Siswa kurang aktif karena harus mengikuti guru dalam membaca. 3) Kurang Variatif karena menggunakan satu jilid saja. 4) Qa'idah Baghdadiyah yang asli sulit diketahui, karena sudah mengalami beberapa modifikasi kecil. 5) Penyajian materi terkesan menjemukan. 6) Penampilan beberapa huruf yang mirip dapat menyulitkan pengalaman siswa. E. Biografi Tokoh Albagdady Nama lengkap beliau adalah Syaikh Imam Abu Bakar Muhammmad Ahmad bin Ali bin Tsabit, atau lebih populer dengan sebutan “Al Khathib Al Baghdadi”. Beliau adalah seorang penulis yang produktif, di antara karyanya yang paling terkenal adalah Tarikh Baghdad. Beliau رحمه الله dilahirkan pada tahun 392 H dari keluarga miskin di Irak. Ayahnya bernama Khathib Darzanjan. Ia sangat terobsesi dengan sang anak. Ia masukkan anaknya ke majelis semaan (pengajian dengan sistem menyimak/talaqi) sejak dini (tahun 403 H), kemudian disuruhnya ia memperdalam ilmu hadits. Maka, sang anak pun pergi mengembara ke berbagai wilayah, memperdalam ilmu, mengarang, dan mengumpulkan literatur. Ia sangat mahir dalam disiplin ilmu hadits. Beliau menyimak (hadits dari) sejumlah besar kalangan muhadditsin yang tsiqah (kredibel) di berbagai kawasan, seperti: Baghdad, Bashrah, Naisabur, Ashbahan, Dainur, Hamadan, Kufah, Haramain (Makkah dan Madinah), Damaskus, Al Quds, dan lain-lain. Beliau datang ke Syam (Syiria) pada tahun 451 H dan menetap di sana selama 11 tahun. Banyak pula kalangan huffazh (para penghafal) yang meriwayatkan hadits dari penyusun, di antaranya Syaikhnya sendiri —Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Ahmad Al Barqani رحمه الله— Syaikh Baghdad. Ibnu Makula menuturkan, “Abu Bakar Al Khathib adalah tokoh terkemuka terakhir yang kami akui kepakaran, hafalan, keakuratan dan ke-dhabith-annya tentang hadits-hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم, juga kelihaiannya dalam mengetahui ‘illat- ‘illat dan sanad-sanadnya, serta pengetahuannya akan shahih, gharib, ahad, mungkar atau mathruk-nya sebuah hadits.” Ia melanjutkan, “Tidak ada orang Baghdad pasca Daruquthni رحمه الله yang sekaliber Al Khathib.” Syaikh Al Khathib aktif menulis diskursus fikih dan benar-benar menguasainya. Namun, selanjutnya beliau lebih banyak berkecimpung di dunia hadits. Beliau memiliki suara yang lantang, bacaan yang baik, dan tulisan tangan yang bagus. Konon, beliau رحمه الله menyedekahkan seluruh harta kekayaannya senilai 200 Dinar kepada para ulama dan kaum fakir, bahkan beliau juga berwasiat agar menyedekahkan baju-bajunya (sepeninggalnya) serta mewakafkan kitab-kitabnya kepada kaum Muslimin, sehingga ia pun tidak memiliki peninggalan apa-apa lagi. Beliau —semoga Allah mengasihinya— meninggal dunia pada tahun 463 H. BAB III KESIMPULAN. 3.1 kesimpulan Metode Al baghdady adalah metode tersusun (tarkibiyah). Maksudnya suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah proses ulang atau lebih dikenal dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. Metode ini adalah metode yang paling lama muncul dan metode pertama yang berkembang di Indonesia. Metode Al Baghdadi ini memiliki ciri khas yakni langsung memperkenalkan seluruh huruf-huruf, dan saat huruf-huruf tersebut diberi tanda baca vocal (fathah, kasroh, dlommah- suku kata tersebut dieja mempergunakan istilah aslinya. Cara pembelajaran metode tersebut: - Hafalan - Dengan mengeja. - Modul. - Tidak Variatif. - Pemberian Contoh yang absolute. Kelebihanya: - Siswa akan mudah dalam belajar karena sebelum diberikan materi, siswa sudah hafal huruf - huruf hijaiyah. - Siswa yang lancar akan cepat melanjutkan pada materi selanjutnya karena tidak menunggu orang lain. - Bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif. Dll. DAFTAR PUSTAKA Al-Khatib Al-Baghdadi Dengan Pentahqiq Syaikh Al-Albani. Kitab Ilmu Dan Amal. Terbitan Najla Press Tahun 2004. Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al Qur’an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005). http://metode-alhidayah.blogspot.com/2009/05/latar-belakang-kelahiran-metode-al.html http://metode-alhidayah.blogspot.com/2009/05/latar-belakang-kelahiran-metode-al.html http://www.albaghdaditeknik.com/p/alat-pembelajaran.html
Langganan:
Postingan (Atom)