Materi Alqur'an MAKALAH METODE PEMBELAJARAN ALQUR’AN KONTEMPORER METODE AL-BAGHDADI (Memenuhi Tugas Makalah Dosen Dr. Arfandi. Lc, MA.) Disusun Oleh: Abdul Syarif (1211010074) Umi Kulsum (1211010224) Feni Fitria Sari (1211010061) Kelompok 4 Fakul/Jur/Sem : Tarbiyah/PAI/4 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN AKADEMIK 2013/2014 KATA PENGANTAR Assalamuailaikum, Wr, Wb. Alhmduliilah hirabbil alamin wabihi nasta’in ala umu riddunya waddin. Washola tuasalamu ala asyrofil ambiyaa iwal mursalin wa ala alihi shohbihi ajma’in, ama ba’du. Puji serta syukur kita panjat kepada allah swt. yang mana berkat beliau lah kami telah menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin, dengan ridho dan hidayah-nya lah kami membuat makalah ini dengan penuh semangat. Kami sangat bersyukur sekali atas semua ini, dimana kami telah menyelesaikan ini dengan waktu yang telah di tentukan. Dalam pembuatan makalah ini, kami mereferensi dari buku-buka yang sangat cocok untuk pembahasan ini, yang sangat memberikan informasi yang baik untuk kita pelajari, dalam makalah ini kami juga menambahkan materi-materi yang belum di ketauhi atau belum di pelajari banyak mahasiswa. Mudah – mudahan dalam makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua, baik di kalangan siswa maun mahasiswa, yang khususnya para pengajar. Makalah kami juga sudah barang tentu ada yang kurang dan masih banyak sekali yang harus di lengkapi demi sebuah pencapain yang sempurna, dari sini kami membutuhkan kritikan dan sarannya bagi para pembaca untuk memberikan masukan yang lebih baik dari ini. Dengan akhirnya kami pun berterima kasih atas perhatiannya dan kerja samanya dalam hal peningkatan pembuatan makalah ini, dan kami berterima kasih juga kepada seluruh para pembaca setia kami, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu alaikum, Wr. Wb. Bandar lampung,17-04-2013 Penulis. DAFTAR ISI Kata pegantar 2 Daftar Isi 3 Bab I Pendahuluan 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Tujuan 5 1.4 Manfaat 5 Bab II Pembahasan 6 2.1 Pengertian Metode Al-Bagdadi 6 2.2 Karakteristik Metode Al-Bagdadi 6 2.3 Cara Pembelajarannya. 8 2.4 Kelebihan Dan Kekurangannya 8 2.5 Biografi Tokoh Al-Bagdadi 9 Bab III Penutup 11 3.1 Kesimpulan 11 Daftar Pustaka 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sekarang ini banyak sekali orang muslim yang jauh, akan membaca al-qur’an. Baik secara langsung atau tidak. Para ulama mengatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi akan kurangnya manusia untuk membaca al-qur’an, apa lagi untuk memahaminya. Banyak pula alasan yang mereka lontarkan tentang kurang minat memebaca al-qur’an, mulai dari susah, kurangnya tena pengajarnya, sampai kesibukan mereka pun menjadi alasannya. Akan tetapi pada zaman sekarang ini para ulama menemukan cara bagimana para umat islam seleuruhnya agar senang dalam membaca al-qur’an. Banyak sekali dari para ulama yang menggunakan metode baca al-qur’an, mulai dari baca iqra, tartil, maupun tilawah. Dalam hal ini kita akan menerangkan suatu metode yang dilakukan, oleh ulama yang bernam albagdady, beliau menemukan cara baca al-qur’an dengan baik, bahkan tidak hanya anak-anak yang melakukan metode ini bahkan orang dewasa pun dapat melakukannya. Akan lebih jelas, terlebih dahulu kita akan mencari tahu apa pengertian metodenya, kemudian karakterisstiknya bagaimana, cara pembelajarannya seperti apa, dan kelebihan maupun kekurangan metode tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa pengetiannya methode albagday? 1.2.2 Bagaimana caranya melakukan metode tersebut? 1.2.3 Apa saja yang didapat dari metode tersebut? 1.3 Manfaat 1.3.1 Menambah Agar Membaca Alqur’an Lebih Baik. 1.3.2 Memberikan Rangsangan Bagi Sipembelajaranya. 1.3.3 Mudah Di Pelajari Baik Dari Kalangan Manapun. 1.4 Tujuan 1.4.1 Agar Umat Islam Tidak Lupa Akan Membaca Al-Qur’an. 1.4.2 Supaya Mempermudah Dalam Hal Membanya. 1.4.3 Membantu Kepada Orang Yang Masih Atau Belum Bisa Baca. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Metode Baghdadi Kata “Metode” berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang berarti cara atau jalan. Metode Al baghdady adalah metode tersusun (tarkibiyah). Maksudnya suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah proses ulang atau lebih dikenal dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. Metode ini adalah metode yang paling lama muncul dan metode pertama yang berkembang di Indonesia. Metode ini disebut juga dengan metode “eja”, berasal dari Baghdad masa pemerintahan khalifah Bani Abbasiyah. tidak tahu secara jelas dan pasti siapa penyusunnya. Metode ini berkembang secara merata di tanah air lebih dari seaba B. Karakteristik Metode Albagdai Metode Al Baghdadi ini memiliki ciri khas yakni langsung memperkenalkan seluruh huruf-huruf, dan saat huruf-huruf tersebut diberi tanda baca vocal (fathah, kasroh, dlommah) suku kata tersebut dieja mempergunakan istilah aslinya. Teknik Al Baghdadi dibuat untuk memudahkan setiap lapisan masyarakat mempelajari Al Qur’an. Model bukunya menggunakan sistem Struktur, Analisa dan Sintesis atau SAS, padat dan ringkas serta kreatif melalui penemuan Alat Bantu Mengajar atau ABM yang biasanya disebut alat ketuk. Alat ketuk ini dipercayai boleh menarik minat siswa untuk belajar Al Qur’an dengan cara yang lebih menyenangkan serta merangsang kreativitas . Alat Ketuk adalah satu alat bantu mengajar yang bertujuan memberikan kesan yang lebih baik di dalam proses pengajaran dan pembelajaran Al-Quran. Tenik ketukan didapati mampu mendisiplinkan pembaca Al-Quran untuk menguasai bacaan dengan lebih fasih dan tertib serta mampu melahirkan pembaca yang berdisiplin di dalam bacaannya. Buku metode Al-Baghdady hanya terdiri dari satu jilid dan biasa dikenal dengan sebutan Al-Qur’an kecil atau Turutan. Hanya sayangnya belum ada seorangpun yang mampu mengungkap sejarah penemuan, perkembangan dan metode pembelajaranya secara detail sampai saat ini. Cara pembelajaran metode ini dimulai dengan mengajarkan hurufhijaiyah, mulai dari alif sampai ya’. Dan pembelajaran tersebut diakhiri dengan membaca juz ‘Amma. Dari sinilah kemudian santri atau anak didik boleh melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi yaitu pembelajaran Al-Qur’an besar atau Qaidah Baghdadiyah. Secara dikdatik, materi-materinya diurutkan dari yang kongkrit ke abstrak, dari yang mudah ke yang sukar, dan dari yang umum sifatnya kepada materi yang terinci (khusus). Secara garis besar, Qa'idah Baghdadiyah memerlukan 17 langkah. 30 huruf hijaiyyah selalu ditampilkan secara utuh dalam tiap langkah. Seolah-olah sejumlah tersebut menjadi tema central dengan berbagai variasi. Variasi dari tiap langkah menimbulkan rasa estetika bagi siswa (enak didengar) karena bunyinya bersajak berirama. Indah dilihat karena penulisan huruf yang sama. Metode ini diajarkan secara klasikal maupun privat. C. Cara Pembelajarannya Cara pembelajaran dengan metode al Baghdadi ini adalah : a) Hafalan. Jadi para siswa siswi diharuskan untuk menghafal terhadap materi yang sudah dipelajari pada setiap kali pertemuan. setelah pertemuan berikutnya para siswa untuk menyetorkan hafalannya di depan kelas dan disimak oleh seorang guru. b) Dengan mengeja. Jadi setiap kali pertemuan seorang guru menulis dipapan tulis terhadap materi, lalu membacakannya dengan mengeja, siswa-siswi menirukan sehingga terjalin komunikasi antara guru dan murid. c) Modul. Para siswa diberi modul untuk dipelajari dan dibaca atau bahkan menulis terhadap materi yang sudah dipelajari . d) Tidak Variatif. e) Pemberian Contoh yang absolute. D. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Albagdady Berkenaan dengan metode al Baghdady ini terdapat kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar huruf Al Qur’an. a. Adapun kelebihannya antara lain : 1) Siswa akan mudah dalam belajar karena sebelum diberikan materi, siswa sudah hafal huruf - huruf hijaiyah. 2) Siswa yang lancar akan cepat melanjutkan pada materi selanjutnya karena tidak menunggu orang lain. 3) Bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif. 4) Pola bunyi dan susunan huruf (wazan) disusun secara rapi. 5) Ketrampilan mengeja yang dikembangkan merupakan daya tarik tersendiri. 6) Materi tajwid secara mendasar terintegrasi dalam setiap langka b. Sedangkan kekurangan metode Al Baghdady adalah : 1) Membutuhkan waktu yang lama karena harus menghafal huruf hijaiyah dan harus dieja. 2) Siswa kurang aktif karena harus mengikuti guru dalam membaca. 3) Kurang Variatif karena menggunakan satu jilid saja. 4) Qa'idah Baghdadiyah yang asli sulit diketahui, karena sudah mengalami beberapa modifikasi kecil. 5) Penyajian materi terkesan menjemukan. 6) Penampilan beberapa huruf yang mirip dapat menyulitkan pengalaman siswa. E. Biografi Tokoh Albagdady Nama lengkap beliau adalah Syaikh Imam Abu Bakar Muhammmad Ahmad bin Ali bin Tsabit, atau lebih populer dengan sebutan “Al Khathib Al Baghdadi”. Beliau adalah seorang penulis yang produktif, di antara karyanya yang paling terkenal adalah Tarikh Baghdad. Beliau رحمه الله dilahirkan pada tahun 392 H dari keluarga miskin di Irak. Ayahnya bernama Khathib Darzanjan. Ia sangat terobsesi dengan sang anak. Ia masukkan anaknya ke majelis semaan (pengajian dengan sistem menyimak/talaqi) sejak dini (tahun 403 H), kemudian disuruhnya ia memperdalam ilmu hadits. Maka, sang anak pun pergi mengembara ke berbagai wilayah, memperdalam ilmu, mengarang, dan mengumpulkan literatur. Ia sangat mahir dalam disiplin ilmu hadits. Beliau menyimak (hadits dari) sejumlah besar kalangan muhadditsin yang tsiqah (kredibel) di berbagai kawasan, seperti: Baghdad, Bashrah, Naisabur, Ashbahan, Dainur, Hamadan, Kufah, Haramain (Makkah dan Madinah), Damaskus, Al Quds, dan lain-lain. Beliau datang ke Syam (Syiria) pada tahun 451 H dan menetap di sana selama 11 tahun. Banyak pula kalangan huffazh (para penghafal) yang meriwayatkan hadits dari penyusun, di antaranya Syaikhnya sendiri —Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Ahmad Al Barqani رحمه الله— Syaikh Baghdad. Ibnu Makula menuturkan, “Abu Bakar Al Khathib adalah tokoh terkemuka terakhir yang kami akui kepakaran, hafalan, keakuratan dan ke-dhabith-annya tentang hadits-hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم, juga kelihaiannya dalam mengetahui ‘illat- ‘illat dan sanad-sanadnya, serta pengetahuannya akan shahih, gharib, ahad, mungkar atau mathruk-nya sebuah hadits.” Ia melanjutkan, “Tidak ada orang Baghdad pasca Daruquthni رحمه الله yang sekaliber Al Khathib.” Syaikh Al Khathib aktif menulis diskursus fikih dan benar-benar menguasainya. Namun, selanjutnya beliau lebih banyak berkecimpung di dunia hadits. Beliau memiliki suara yang lantang, bacaan yang baik, dan tulisan tangan yang bagus. Konon, beliau رحمه الله menyedekahkan seluruh harta kekayaannya senilai 200 Dinar kepada para ulama dan kaum fakir, bahkan beliau juga berwasiat agar menyedekahkan baju-bajunya (sepeninggalnya) serta mewakafkan kitab-kitabnya kepada kaum Muslimin, sehingga ia pun tidak memiliki peninggalan apa-apa lagi. Beliau —semoga Allah mengasihinya— meninggal dunia pada tahun 463 H. BAB III KESIMPULAN. 3.1 kesimpulan Metode Al baghdady adalah metode tersusun (tarkibiyah). Maksudnya suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah proses ulang atau lebih dikenal dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. Metode ini adalah metode yang paling lama muncul dan metode pertama yang berkembang di Indonesia. Metode Al Baghdadi ini memiliki ciri khas yakni langsung memperkenalkan seluruh huruf-huruf, dan saat huruf-huruf tersebut diberi tanda baca vocal (fathah, kasroh, dlommah- suku kata tersebut dieja mempergunakan istilah aslinya. Cara pembelajaran metode tersebut: - Hafalan - Dengan mengeja. - Modul. - Tidak Variatif. - Pemberian Contoh yang absolute. Kelebihanya: - Siswa akan mudah dalam belajar karena sebelum diberikan materi, siswa sudah hafal huruf - huruf hijaiyah. - Siswa yang lancar akan cepat melanjutkan pada materi selanjutnya karena tidak menunggu orang lain. - Bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif. Dll. DAFTAR PUSTAKA Al-Khatib Al-Baghdadi Dengan Pentahqiq Syaikh Al-Albani. Kitab Ilmu Dan Amal. Terbitan Najla Press Tahun 2004. Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al Qur’an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005). http://metode-alhidayah.blogspot.com/2009/05/latar-belakang-kelahiran-metode-al.html http://metode-alhidayah.blogspot.com/2009/05/latar-belakang-kelahiran-metode-al.html http://www.albaghdaditeknik.com/p/alat-pembelajaran.html
Rabu, 07 Mei 2014
pembelajaran alqur'an metode albagdady
Materi Alqur'an MAKALAH METODE PEMBELAJARAN ALQUR’AN KONTEMPORER METODE AL-BAGHDADI (Memenuhi Tugas Makalah Dosen Dr. Arfandi. Lc, MA.) Disusun Oleh: Abdul Syarif (1211010074) Umi Kulsum (1211010224) Feni Fitria Sari (1211010061) Kelompok 4 Fakul/Jur/Sem : Tarbiyah/PAI/4 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN AKADEMIK 2013/2014 KATA PENGANTAR Assalamuailaikum, Wr, Wb. Alhmduliilah hirabbil alamin wabihi nasta’in ala umu riddunya waddin. Washola tuasalamu ala asyrofil ambiyaa iwal mursalin wa ala alihi shohbihi ajma’in, ama ba’du. Puji serta syukur kita panjat kepada allah swt. yang mana berkat beliau lah kami telah menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin, dengan ridho dan hidayah-nya lah kami membuat makalah ini dengan penuh semangat. Kami sangat bersyukur sekali atas semua ini, dimana kami telah menyelesaikan ini dengan waktu yang telah di tentukan. Dalam pembuatan makalah ini, kami mereferensi dari buku-buka yang sangat cocok untuk pembahasan ini, yang sangat memberikan informasi yang baik untuk kita pelajari, dalam makalah ini kami juga menambahkan materi-materi yang belum di ketauhi atau belum di pelajari banyak mahasiswa. Mudah – mudahan dalam makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua, baik di kalangan siswa maun mahasiswa, yang khususnya para pengajar. Makalah kami juga sudah barang tentu ada yang kurang dan masih banyak sekali yang harus di lengkapi demi sebuah pencapain yang sempurna, dari sini kami membutuhkan kritikan dan sarannya bagi para pembaca untuk memberikan masukan yang lebih baik dari ini. Dengan akhirnya kami pun berterima kasih atas perhatiannya dan kerja samanya dalam hal peningkatan pembuatan makalah ini, dan kami berterima kasih juga kepada seluruh para pembaca setia kami, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu alaikum, Wr. Wb. Bandar lampung,17-04-2013 Penulis. DAFTAR ISI Kata pegantar 2 Daftar Isi 3 Bab I Pendahuluan 4 1.1 Latar Belakang 4 1.2 Rumusan Masalah 4 1.3 Tujuan 5 1.4 Manfaat 5 Bab II Pembahasan 6 2.1 Pengertian Metode Al-Bagdadi 6 2.2 Karakteristik Metode Al-Bagdadi 6 2.3 Cara Pembelajarannya. 8 2.4 Kelebihan Dan Kekurangannya 8 2.5 Biografi Tokoh Al-Bagdadi 9 Bab III Penutup 11 3.1 Kesimpulan 11 Daftar Pustaka 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sekarang ini banyak sekali orang muslim yang jauh, akan membaca al-qur’an. Baik secara langsung atau tidak. Para ulama mengatakan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi akan kurangnya manusia untuk membaca al-qur’an, apa lagi untuk memahaminya. Banyak pula alasan yang mereka lontarkan tentang kurang minat memebaca al-qur’an, mulai dari susah, kurangnya tena pengajarnya, sampai kesibukan mereka pun menjadi alasannya. Akan tetapi pada zaman sekarang ini para ulama menemukan cara bagimana para umat islam seleuruhnya agar senang dalam membaca al-qur’an. Banyak sekali dari para ulama yang menggunakan metode baca al-qur’an, mulai dari baca iqra, tartil, maupun tilawah. Dalam hal ini kita akan menerangkan suatu metode yang dilakukan, oleh ulama yang bernam albagdady, beliau menemukan cara baca al-qur’an dengan baik, bahkan tidak hanya anak-anak yang melakukan metode ini bahkan orang dewasa pun dapat melakukannya. Akan lebih jelas, terlebih dahulu kita akan mencari tahu apa pengertian metodenya, kemudian karakterisstiknya bagaimana, cara pembelajarannya seperti apa, dan kelebihan maupun kekurangan metode tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa pengetiannya methode albagday? 1.2.2 Bagaimana caranya melakukan metode tersebut? 1.2.3 Apa saja yang didapat dari metode tersebut? 1.3 Manfaat 1.3.1 Menambah Agar Membaca Alqur’an Lebih Baik. 1.3.2 Memberikan Rangsangan Bagi Sipembelajaranya. 1.3.3 Mudah Di Pelajari Baik Dari Kalangan Manapun. 1.4 Tujuan 1.4.1 Agar Umat Islam Tidak Lupa Akan Membaca Al-Qur’an. 1.4.2 Supaya Mempermudah Dalam Hal Membanya. 1.4.3 Membantu Kepada Orang Yang Masih Atau Belum Bisa Baca. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Metode Baghdadi Kata “Metode” berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang berarti cara atau jalan. Metode Al baghdady adalah metode tersusun (tarkibiyah). Maksudnya suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah proses ulang atau lebih dikenal dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. Metode ini adalah metode yang paling lama muncul dan metode pertama yang berkembang di Indonesia. Metode ini disebut juga dengan metode “eja”, berasal dari Baghdad masa pemerintahan khalifah Bani Abbasiyah. tidak tahu secara jelas dan pasti siapa penyusunnya. Metode ini berkembang secara merata di tanah air lebih dari seaba B. Karakteristik Metode Albagdai Metode Al Baghdadi ini memiliki ciri khas yakni langsung memperkenalkan seluruh huruf-huruf, dan saat huruf-huruf tersebut diberi tanda baca vocal (fathah, kasroh, dlommah) suku kata tersebut dieja mempergunakan istilah aslinya. Teknik Al Baghdadi dibuat untuk memudahkan setiap lapisan masyarakat mempelajari Al Qur’an. Model bukunya menggunakan sistem Struktur, Analisa dan Sintesis atau SAS, padat dan ringkas serta kreatif melalui penemuan Alat Bantu Mengajar atau ABM yang biasanya disebut alat ketuk. Alat ketuk ini dipercayai boleh menarik minat siswa untuk belajar Al Qur’an dengan cara yang lebih menyenangkan serta merangsang kreativitas . Alat Ketuk adalah satu alat bantu mengajar yang bertujuan memberikan kesan yang lebih baik di dalam proses pengajaran dan pembelajaran Al-Quran. Tenik ketukan didapati mampu mendisiplinkan pembaca Al-Quran untuk menguasai bacaan dengan lebih fasih dan tertib serta mampu melahirkan pembaca yang berdisiplin di dalam bacaannya. Buku metode Al-Baghdady hanya terdiri dari satu jilid dan biasa dikenal dengan sebutan Al-Qur’an kecil atau Turutan. Hanya sayangnya belum ada seorangpun yang mampu mengungkap sejarah penemuan, perkembangan dan metode pembelajaranya secara detail sampai saat ini. Cara pembelajaran metode ini dimulai dengan mengajarkan hurufhijaiyah, mulai dari alif sampai ya’. Dan pembelajaran tersebut diakhiri dengan membaca juz ‘Amma. Dari sinilah kemudian santri atau anak didik boleh melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi yaitu pembelajaran Al-Qur’an besar atau Qaidah Baghdadiyah. Secara dikdatik, materi-materinya diurutkan dari yang kongkrit ke abstrak, dari yang mudah ke yang sukar, dan dari yang umum sifatnya kepada materi yang terinci (khusus). Secara garis besar, Qa'idah Baghdadiyah memerlukan 17 langkah. 30 huruf hijaiyyah selalu ditampilkan secara utuh dalam tiap langkah. Seolah-olah sejumlah tersebut menjadi tema central dengan berbagai variasi. Variasi dari tiap langkah menimbulkan rasa estetika bagi siswa (enak didengar) karena bunyinya bersajak berirama. Indah dilihat karena penulisan huruf yang sama. Metode ini diajarkan secara klasikal maupun privat. C. Cara Pembelajarannya Cara pembelajaran dengan metode al Baghdadi ini adalah : a) Hafalan. Jadi para siswa siswi diharuskan untuk menghafal terhadap materi yang sudah dipelajari pada setiap kali pertemuan. setelah pertemuan berikutnya para siswa untuk menyetorkan hafalannya di depan kelas dan disimak oleh seorang guru. b) Dengan mengeja. Jadi setiap kali pertemuan seorang guru menulis dipapan tulis terhadap materi, lalu membacakannya dengan mengeja, siswa-siswi menirukan sehingga terjalin komunikasi antara guru dan murid. c) Modul. Para siswa diberi modul untuk dipelajari dan dibaca atau bahkan menulis terhadap materi yang sudah dipelajari . d) Tidak Variatif. e) Pemberian Contoh yang absolute. D. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Albagdady Berkenaan dengan metode al Baghdady ini terdapat kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar huruf Al Qur’an. a. Adapun kelebihannya antara lain : 1) Siswa akan mudah dalam belajar karena sebelum diberikan materi, siswa sudah hafal huruf - huruf hijaiyah. 2) Siswa yang lancar akan cepat melanjutkan pada materi selanjutnya karena tidak menunggu orang lain. 3) Bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif. 4) Pola bunyi dan susunan huruf (wazan) disusun secara rapi. 5) Ketrampilan mengeja yang dikembangkan merupakan daya tarik tersendiri. 6) Materi tajwid secara mendasar terintegrasi dalam setiap langka b. Sedangkan kekurangan metode Al Baghdady adalah : 1) Membutuhkan waktu yang lama karena harus menghafal huruf hijaiyah dan harus dieja. 2) Siswa kurang aktif karena harus mengikuti guru dalam membaca. 3) Kurang Variatif karena menggunakan satu jilid saja. 4) Qa'idah Baghdadiyah yang asli sulit diketahui, karena sudah mengalami beberapa modifikasi kecil. 5) Penyajian materi terkesan menjemukan. 6) Penampilan beberapa huruf yang mirip dapat menyulitkan pengalaman siswa. E. Biografi Tokoh Albagdady Nama lengkap beliau adalah Syaikh Imam Abu Bakar Muhammmad Ahmad bin Ali bin Tsabit, atau lebih populer dengan sebutan “Al Khathib Al Baghdadi”. Beliau adalah seorang penulis yang produktif, di antara karyanya yang paling terkenal adalah Tarikh Baghdad. Beliau رحمه الله dilahirkan pada tahun 392 H dari keluarga miskin di Irak. Ayahnya bernama Khathib Darzanjan. Ia sangat terobsesi dengan sang anak. Ia masukkan anaknya ke majelis semaan (pengajian dengan sistem menyimak/talaqi) sejak dini (tahun 403 H), kemudian disuruhnya ia memperdalam ilmu hadits. Maka, sang anak pun pergi mengembara ke berbagai wilayah, memperdalam ilmu, mengarang, dan mengumpulkan literatur. Ia sangat mahir dalam disiplin ilmu hadits. Beliau menyimak (hadits dari) sejumlah besar kalangan muhadditsin yang tsiqah (kredibel) di berbagai kawasan, seperti: Baghdad, Bashrah, Naisabur, Ashbahan, Dainur, Hamadan, Kufah, Haramain (Makkah dan Madinah), Damaskus, Al Quds, dan lain-lain. Beliau datang ke Syam (Syiria) pada tahun 451 H dan menetap di sana selama 11 tahun. Banyak pula kalangan huffazh (para penghafal) yang meriwayatkan hadits dari penyusun, di antaranya Syaikhnya sendiri —Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Ahmad Al Barqani رحمه الله— Syaikh Baghdad. Ibnu Makula menuturkan, “Abu Bakar Al Khathib adalah tokoh terkemuka terakhir yang kami akui kepakaran, hafalan, keakuratan dan ke-dhabith-annya tentang hadits-hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم, juga kelihaiannya dalam mengetahui ‘illat- ‘illat dan sanad-sanadnya, serta pengetahuannya akan shahih, gharib, ahad, mungkar atau mathruk-nya sebuah hadits.” Ia melanjutkan, “Tidak ada orang Baghdad pasca Daruquthni رحمه الله yang sekaliber Al Khathib.” Syaikh Al Khathib aktif menulis diskursus fikih dan benar-benar menguasainya. Namun, selanjutnya beliau lebih banyak berkecimpung di dunia hadits. Beliau memiliki suara yang lantang, bacaan yang baik, dan tulisan tangan yang bagus. Konon, beliau رحمه الله menyedekahkan seluruh harta kekayaannya senilai 200 Dinar kepada para ulama dan kaum fakir, bahkan beliau juga berwasiat agar menyedekahkan baju-bajunya (sepeninggalnya) serta mewakafkan kitab-kitabnya kepada kaum Muslimin, sehingga ia pun tidak memiliki peninggalan apa-apa lagi. Beliau —semoga Allah mengasihinya— meninggal dunia pada tahun 463 H. BAB III KESIMPULAN. 3.1 kesimpulan Metode Al baghdady adalah metode tersusun (tarkibiyah). Maksudnya suatu metode yang tersusun secara berurutan dan merupakan sebuah proses ulang atau lebih dikenal dengan sebutan metode alif, ba’, ta’. Metode ini adalah metode yang paling lama muncul dan metode pertama yang berkembang di Indonesia. Metode Al Baghdadi ini memiliki ciri khas yakni langsung memperkenalkan seluruh huruf-huruf, dan saat huruf-huruf tersebut diberi tanda baca vocal (fathah, kasroh, dlommah- suku kata tersebut dieja mempergunakan istilah aslinya. Cara pembelajaran metode tersebut: - Hafalan - Dengan mengeja. - Modul. - Tidak Variatif. - Pemberian Contoh yang absolute. Kelebihanya: - Siswa akan mudah dalam belajar karena sebelum diberikan materi, siswa sudah hafal huruf - huruf hijaiyah. - Siswa yang lancar akan cepat melanjutkan pada materi selanjutnya karena tidak menunggu orang lain. - Bahan/materi pelajaran disusun secara sekuensif. Dll. DAFTAR PUSTAKA Al-Khatib Al-Baghdadi Dengan Pentahqiq Syaikh Al-Albani. Kitab Ilmu Dan Amal. Terbitan Najla Press Tahun 2004. Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran Al Qur’an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005). http://metode-alhidayah.blogspot.com/2009/05/latar-belakang-kelahiran-metode-al.html http://metode-alhidayah.blogspot.com/2009/05/latar-belakang-kelahiran-metode-al.html http://www.albaghdaditeknik.com/p/alat-pembelajaran.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar